Cara Mengusir Jin Kiriman Orang Menurut Para Ulama: Panduan Lengkap Berdasarkan Syariat Islam

Cara Mengusir Jin Kiriman Orang Menurut Para Ulama

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Saudaraku seiman yang dirahmati Allah, dalam perjalanan hidup ini, tak jarang kita dihadapkan pada berbagai ujian. Salah satu ujian yang mungkin terasa berat dan misterius adalah gangguan dari makhluk halus, termasuk jin kiriman atau sihir. Kondisi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, ketakutan, bahkan penderitaan fisik dan psikis bagi mereka yang mengalaminya. Namun, sebagai seorang Muslim, kita memiliki keyakinan teguh bahwa setiap masalah pasti ada solusinya, dan pertolongan sejati hanyalah datang dari Allah SWT.

Islam, sebagai agama yang sempurna, telah memberikan panduan lengkap mengenai segala aspek kehidupan, termasuk cara menghadapi gangguan dari jin dan sihir. Bukan dengan pergi ke dukun atau praktik-praktik syirik lainnya yang dilarang keras, melainkan dengan kembali kepada sumber utama ajaran kita: Al-Qur'an dan As-Sunnah. Para ulama kita yang shalih telah merangkum berbagai metode dan panduan yang sesuai syariat untuk melindungi diri dan mengusir gangguan tersebut.

Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana cara mengusir jin kiriman orang menurut para ulama. Kita akan menelusuri pemahaman dasar tentang jin dan sihir, prinsip-prinsip penanganan yang benar, hingga langkah-langkah praktis berupa amalan ibadah dan doa yang bisa Anda terapkan. Tujuan kami adalah memberikan panduan yang informatif, objektif, menenangkan, dan kredibel, agar Anda dapat menemukan ketenangan dan solusi yang benar-benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam.


Pemahaman Awal tentang Jin dan Sihir Kiriman

Sebelum melangkah lebih jauh, penting bagi kita untuk memahami apa itu jin dan sihir dari perspektif Islam, serta bagaimana keduanya dapat saling berkaitan dalam kasus gangguan kiriman.

Definisi Jin, Sihir, dan Perbedaannya Menurut Islam

Jin

Jin adalah salah satu jenis makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak terlihat oleh mata telanjang manusia. Mereka diciptakan dari api, sebagaimana firman Allah dalam Surah Ar-Rahman ayat 15: "Dan Dia menciptakan jin dari nyala api." Jin memiliki akal dan kehendak bebas, ada yang mukmin dan ada pula yang kafir (setan). Mereka dapat berinteraksi dengan dunia manusia, meskipun pada dasarnya mereka berada di alam yang berbeda.

Sihir

Sihir secara bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi atau halus. Dalam istilah syariat, sihir adalah perbuatan atau jampi-jampi yang dilakukan oleh penyihir (dukun) dengan bantuan setan atau jin kafir untuk mencelakai orang lain, memisahkan suami istri, menimbulkan penyakit, atau hal-hal buruk lainnya. Sihir seringkali melibatkan penggunaan simpul-simpul, jampi-jampi terlarang, atau benda-benda tertentu yang disisipkan jin atas perintah penyihir.

Perbedaan dan Keterkaitan

Perbedaannya adalah, jin adalah makhluk, sedangkan sihir adalah perbuatan. Namun, dalam kasus sihir kiriman, jin seringkali menjadi media atau perantara yang digunakan oleh penyihir untuk melancarkan aksinya. Jin kafir atau setan inilah yang biasanya ditugaskan untuk mengganggu atau menyakiti korban sihir.

Dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadits tentang Keberadaan Jin dan Sihir

Keberadaan jin dan sihir adalah bagian dari keyakinan seorang Muslim. Banyak dalil yang menegaskannya:

  • Al-Qur'an: Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 102 tentang kisah Nabi Sulaiman AS dan ajaran sihir: "...padahal mereka tidak mengajarkan sesuatu pun kepada seseorang sebelum mengatakan: 'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.' Maka mereka mempelajari dari kedua (malaikat itu) apa yang dapat memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah..." Ini menunjukkan bahwa sihir itu ada, namun tidak akan berefek tanpa izin Allah. Ada juga Surah Jin yang secara khusus membahas tentang jin.
  • Hadits: Nabi Muhammad SAW pernah disihir oleh seorang Yahudi bernama Labid bin Al-A'sham. Kisah ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim, di mana beliau merasakan sakit dan kebingungan, hingga akhirnya Allah menunjuki beliau melalui mimpi dan sihir itu ditemukan serta dihancurkan. Kisah ini menjadi dalil kuat bahwa sihir itu nyata dan bisa menimpa siapa saja, termasuk Nabi sekalipun.

Tanda-tanda atau Gejala Seseorang Terkena Sihir/Gangguan Jin Kiriman

Penting untuk diingat bahwa tidak semua gejala aneh berarti terkena sihir atau gangguan jin. Banyak penyakit medis memiliki gejala yang mirip. Oleh karena itu, konsultasi medis tetap menjadi prioritas pertama. Namun, para ulama dan praktisi ruqyah sering menyebutkan beberapa tanda yang umum terjadi pada orang yang diduga terkena sihir atau gangguan jin, terutama jika tidak ada penjelasan medis yang memadai:

  • Gangguan Tidur: Sulit tidur, sering terbangun, mimpi buruk yang berulang (misalnya mimpi melihat binatang buas, orang menyeramkan, atau jatuh dari ketinggian), merasa ditindih saat tidur.
  • Perubahan Perilaku/Emosi: Perubahan drastis pada temperamen, menjadi mudah marah, sedih berlebihan tanpa sebab jelas, malas beribadah, benci pada pasangan tanpa alasan, merasa diawasi, atau mendengar bisikan.
  • Gangguan Fisik: Sakit kepala berkepanjangan yang berpindah-pindah, nyeri pada bagian tubuh tertentu (terutama punggung, pundak, atau perut) yang tidak terdeteksi secara medis, kesemutan, mati rasa, atau munculnya luka aneh.
  • Gangguan Sosial/Ekonomi: Rezeki seret tiba-tiba, bisnis macet, sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, atau perasaan tidak nyaman di rumah sendiri.
  • Reaksi Saat Mendengar Al-Qur'an/Adzan: Merasa pusing, mual, dada sesak, gemetar, atau ingin berteriak saat mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an atau adzan.

Jika Anda mengalami beberapa gejala ini dan telah memeriksakan diri secara medis namun tidak ada diagnosis yang jelas, barulah pertimbangkan kemungkinan adanya gangguan non-medis dan mencari solusi syar'i.

Baca Juga:  Cara Mengusir Jin Kiriman dengan Bacaan Shalawat 


Prinsip Dasar Pengusiran Jin Menurut Ulama

Dalam menghadapi gangguan jin dan sihir, para ulama menekankan beberapa prinsip dasar yang harus dipegang teguh. Prinsip-prinsip ini menjadi fondasi utama keberhasilan dalam pengusiran dan penyembuhan.

Tawakal dan Keyakinan Penuh kepada Allah SWT

Ini adalah prinsip paling utama. Segala sesuatu terjadi atas izin Allah, dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan. Tidak ada kekuatan apa pun yang dapat mencelakai atau menolong tanpa kehendak-Nya. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya "Ath-Thibbun Nabawi" seringkali menekankan pentingnya tawakal dalam penyembuhan. Keyakinan yang kokoh bahwa Allah adalah satu-satunya pelindung akan menghilangkan rasa takut dan kepanikan yang justru disukai setan.

Pentingnya Keimanan dan Ketakwaan

Iman dan takwa adalah benteng terkuat seorang Muslim. Jin dan setan memiliki kekuatan atas orang-orang yang jauh dari Allah dan yang imannya lemah. Sebaliknya, mereka tidak memiliki kekuasaan atas hamba-hamba Allah yang beriman dan bertawakal. Allah berfirman dalam Surah An-Nahl ayat 99-100: "Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan baginya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaannya itu hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah."

Larangan Mendekati Dukun, Paranormal, atau Praktik Syirik Lainnya

Ini adalah garis merah yang tidak boleh dilanggar. Mengunjungi dukun, peramal, atau siapa pun yang mengklaim memiliki kemampuan supranatural untuk "mengobati" dengan cara-cara yang bertentangan dengan syariat (seperti menggunakan jimat, sesajen, atau ritual aneh) adalah perbuatan syirik. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa mendatangi dukun atau peramal dan membenarkan ucapannya, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad." (HR. Ahmad). Pertolongan yang didapatkan dari mereka tidaklah berkah, justru akan menambah masalah dan menjauhkan diri dari Allah.

Baca Juga: doa perlindungan diri dari jin kiriman orang jahat 


Langkah-langkah Praktis Mengusir Jin Kiriman (Berdasarkan Pandangan Ulama)

Setelah memahami prinsip dasar, mari kita masuk ke langkah-langkah praktis yang diajarkan oleh para ulama untuk mengusir jin kiriman dan melindungi diri.

1. Memperkuat Tauhid dan Keimanan

Ini adalah langkah awal dan terpenting. Pondasi yang kuat akan membuat benteng diri kokoh dari serangan apa pun.

Meningkatkan Ibadah Wajib (Shalat 5 Waktu, Puasa)

Pastikan shalat lima waktu dilaksanakan tepat waktu dan khusyuk. Shalat adalah tiang agama dan penghubung kita dengan Allah. Puasa juga merupakan perisai yang melemahkan setan.

Perbanyak Dzikir dan Doa

Dzikir adalah senjata ampuh seorang mukmin. Bacalah dzikir pagi dan petang, dzikir setelah shalat, dan dzikir-dzikir lain yang ma'tsur (berasal dari Al-Qur'an dan Sunnah). Doa adalah inti ibadah, senantiasalah memohon perlindungan kepada Allah.

Tafakur dan Tadabbur Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an dengan merenungkan maknanya akan menenangkan hati dan menguatkan iman. Ayat-ayat Allah adalah penyembuh dan rahmat bagi orang-orang beriman.

2. Ruqyah Syar'iyyah

Ruqyah Syar'iyyah adalah metode pengobatan dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Ini adalah cara yang paling utama dan direkomendasikan dalam Islam untuk mengobati sihir dan gangguan jin.

Definisi dan Syarat-syarat Ruqyah yang Syar'i

Definisi: Ruqyah Syar'iyyah adalah pembacaan ayat Al-Qur'an, doa-doa yang ma'tsur, atau doa-doa lain yang tidak mengandung syirik, yang dibacakan pada orang yang sakit atau terkena gangguan, dengan niat memohon kesembuhan dan perlindungan kepada Allah.

Syarat-syarat Ruqyah Syar'i menurut para ulama (seperti yang disebutkan oleh Imam As-Suyuthi):

  1. Menggunakan Kalamullah (Al-Qur'an), nama-nama dan sifat-sifat Allah, atau doa-doa ma'tsur dari Nabi Muhammad SAW.
  2. Dengan bahasa Arab yang jelas dan dipahami maknanya, atau doa yang tidak mengandung syirik.
  3. Meyakini bahwa ruqyah tidak menyembuhkan dengan sendirinya, melainkan hanya sebagai sebab, dan kesembuhan mutlak dari Allah SWT.
  4. Tidak mengandung unsur syirik, sihir, atau hal-hal yang bertentangan dengan syariat.

Ayat-ayat Al-Qur'an yang Umum Digunakan untuk Ruqyah

Beberapa ayat dan surah yang sering digunakan dalam ruqyah syar'iyyah berdasarkan riwayat dan praktik para ulama saleh antara lain:

  • Surah Al-Fatihah: Disebut juga Asy-Syifa (penyembuh).
  • Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah: 255): Ayat teragung dalam Al-Qur'an yang memiliki keutamaan besar dalam melindungi dari setan.
  • Dua Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah (285-286): Pembacanya akan dicukupi dan dilindungi.
  • Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (Al-Mu'awwidzatain): Tiga surah perlindungan yang sering dibaca Nabi SAW, terutama saat pagi, petang, dan sebelum tidur.
  • Ayat-ayat Pembatal Sihir: Beberapa ayat yang diyakini efektif membakar atau membatalkan sihir, seperti Surah Al-A'raf: 117-122, Surah Yunus: 79-82, Surah Thaha: 65-70.

Contoh: "Menurut Syaikh Abdurrahman As-Sa'di dalam tafsirnya, ayat Kursi adalah benteng yang sangat kokoh dari setan karena kandungan tauhidnya yang agung."

Tata Cara Melakukan Ruqyah Mandiri atau Oleh Orang Lain yang Terpercaya

Ruqyah Mandiri: Ini sangat dianjurkan. Caranya dengan membaca ayat-ayat di atas pada diri sendiri. Anda bisa meniupkan pada telapak tangan lalu mengusapkannya ke seluruh tubuh, atau membaca di air untuk diminum/mandi. Lakukan dengan penuh keyakinan dan fokus. Beberapa ulama, seperti Imam An-Nawawi, menjelaskan bahwa Nabi SAW juga melakukan ruqyah pada diri sendiri.

Ruqyah oleh Orang Lain: Jika tidak mampu ruqyah mandiri, carilah praktisi ruqyah yang terpercaya, bermanhaj salaf, dan dikenal memiliki akidah yang lurus. Pastikan mereka tidak menggunakan jimat, berinteraksi dengan jin, atau meminta mahar yang berlebihan. Praktisi ruqyah hanya membacakan ayat dan doa, bukan melakukan hal-hal yang aneh.

3. Membentengi Diri dan Lingkungan

Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Membangun benteng perlindungan adalah kunci agar jin dan sihir tidak mudah masuk atau mengganggu.

Membaca Doa dan Dzikir Perlindungan

Rutin membaca dzikir pagi-petang, doa sebelum tidur, dan membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu. Contoh doa perlindungan: "A'udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq." (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya).

Membersihkan Rumah dari Hal-hal yang Tidak Islami

Jin dan setan menyukai tempat-tempat yang kotor, ada gambar bernyawa (patung, lukisan makhluk hidup), jimat, atau musik-musik maksiat. Bersihkan rumah dari semua itu. Nabi SAW bersabda bahwa malaikat rahmat tidak akan masuk rumah yang ada anjing atau patung di dalamnya.

Menjaga Kebersihan Diri dan Tempat Tinggal

Kebersihan adalah sebagian dari iman. Mandi secara teratur, menjaga wudhu, dan membersihkan rumah dari kotoran dan sampah akan membuat jin kafir tidak betah.

Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan Thoyyib

Makanan haram dapat melemahkan iman dan membuat tubuh serta jiwa lebih rentan terhadap pengaruh setan. Pastikan asupan nutrisi Anda halal dan baik.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam kitabnya tentang tauhid menekankan bahwa meninggalkan syirik adalah benteng terkuat seorang hamba.

4. Doa-doa Khusus dan Sunnah

Selain ayat-ayat ruqyah, ada beberapa doa khusus dan amalan sunnah yang sangat dianjurkan:

Doa Perlindungan dari Kejahatan Jin dan Manusia

Seperti doa "Allahumma inni a'udzubika min hamazatisy syayathin wa a'udzubika rabbi ay yahdhuruun." (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan dan aku berlindung kepada-Mu ya Rabb, agar mereka tidak mendekatiku).

Doa Nabi Muhammad SAW Ketika Menghadapi Gangguan

Misalnya doa yang dibaca Nabi SAW saat ada sesuatu yang mengganggu tidurnya: "A'udzu bi wajhillahil kariim wa bikalimaatillahit taammaatillati laa yujaawizuhunna barrun wa laa faajirun min syarri maa yanzilu minas samaa'i wa min syarri maa ya'ruju fiihaa, wa min syarri maa dzara'a fil ardhi wa min syarri maa yakhruju minhaa, wa min syarri fitanil laili wan nahaar, wa min syarri kulla thooriiqin illaa thooriiqon yathruqu bikhoir ya Rahman." (Aku berlindung dengan wajah Allah yang Mulia dan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang tidak dilampaui oleh orang yang berbakti dan tidak pula oleh orang yang durhaka, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan dari kejahatan apa yang naik ke langit, dan dari kejahatan apa yang tersebar di bumi dan dari kejahatan apa yang keluar darinya, dan dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, dan dari kejahatan setiap yang datang kecuali yang datang dengan kebaikan, wahai Yang Maha Pengasih).

Penggunaan Air Ruqyah atau Daun Bidara

Beberapa ulama dan praktisi ruqyah syar'iyyah menganjurkan penggunaan air yang sudah dibacakan ayat-ayat ruqyah untuk diminum atau mandi. Daun bidara juga dikenal memiliki khasiat dalam mengusir jin, sebagaimana disebutkan oleh beberapa ulama tafsir dalam konteks pembatalan sihir. Cara penggunaannya adalah dengan menumbuk 7 lembar daun bidara, mencampurkannya dengan air, lalu membacakan ayat-ayat ruqyah di atasnya, kemudian digunakan untuk mandi atau diminum.

5. Pentingnya Kesabaran dan Konsistensi

Proses penyembuhan dari gangguan jin atau sihir mungkin membutuhkan waktu. Jangan berharap hasil instan.

Proses Penyembuhan Mungkin Membutuhkan Waktu

Kesabaran adalah kunci. Setan tidak akan menyerah dengan mudah, dan Anda mungkin perlu melakukan ruqyah serta amalan ibadah secara konsisten dalam jangka waktu tertentu. Teruslah berikhtiar dan berdoa.

Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah

Setan suka membisikkan keputusasaan. Ingatlah firman Allah: "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf: 87). Tetaplah optimis dan yakin bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yang bersabar.

Pentingnya Konsisten dalam Praktik Ibadah dan Ruqyah

Jadikan ruqyah dan amalan dzikir sebagai bagian dari rutinitas harian, bukan hanya saat merasakan gangguan. Konsistensi akan membangun benteng spiritual yang kuat.

Baca Juga:  Doa Mengusir Jin Kiriman Orang Agar Usaha Lancar 


Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional (Ulama/Praktisi Ruqyah Terpercaya)

Meskipun ruqyah mandiri sangat dianjurkan, ada kalanya seseorang membutuhkan bantuan dari pihak lain, terutama jika gangguan yang dialami sangat parah atau sulit diatasi sendiri.

Kriteria Memilih Praktisi Ruqyah yang Syar'i

Pilih praktisi ruqyah yang memenuhi kriteria berikut:

  • Memiliki akidah yang lurus dan pemahaman Islam yang shahih (berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah sesuai pemahaman Salafush Shalih).
  • Tidak menggunakan jimat, rajah, benda-benda aneh, atau ramalan.
  • Hanya membacakan ayat Al-Qur'an dan doa-doa ma'tsur.
  • Tidak meminta imbalan yang memberatkan atau menentukan tarif tertentu. Biasanya hanya menerima seikhlasnya.
  • Tidak berinteraksi atau berkomunikasi langsung dengan jin.
  • Menjaga batasan syar'i antara laki-laki dan perempuan saat melakukan ruqyah.

Bahaya Mencari Pertolongan dari Dukun atau Penyihir

Seperti yang telah dijelaskan di awal, mencari pertolongan dari dukun, paranormal, atau penyihir adalah perbuatan syirik yang dosanya sangat besar dan tidak akan diampuni jika meninggal dalam keadaan belum bertaubat. Mereka bekerja sama dengan setan dan hanya akan menambah masalah bagi Anda di dunia dan akhirat. Jangan biarkan rasa putus asa mendorong Anda pada jalan yang sesat.

Baca Juga: Baca Juga: Doa Mengusir Jin Kiriman Orang 


Kesimpulan

Saudaraku, gangguan jin kiriman atau sihir adalah realitas yang diakui dalam Islam, namun Allah SWT telah memberikan kita solusi yang sempurna melalui ajaran-Nya. Kunci utama dalam menghadapi masalah ini adalah kembali kepada Allah dengan memperkuat tauhid, keimanan, dan ketakwaan. Praktikkan ruqyah syar'iyyah secara konsisten, bentengi diri dan lingkungan dengan dzikir serta amalan sunnah, dan senantiasalah bersabar serta tawakal penuh kepada Allah.

Ingatlah, pertolongan sejati hanya datang dari Allah SWT. Tidak ada sihir atau jin yang dapat mencelakai Anda tanpa izin-Nya. Dengan keyakinan yang kuat, istiqamah dalam ibadah, dan menjauhi segala bentuk syirik, insya Allah Anda akan dilindungi dan diberikan kesembuhan. Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah, karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Semoga artikel ini memberikan manfaat dan pencerahan bagi Anda yang sedang diuji. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari segala kejahatan makhluk-Nya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

LihatTutupKomentar