Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Beserta Bacaannya

Tata-Cara-Sholat-Idul-Adha-Muhammadiyah-Lengkap-dengan-Bacaannya

Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Beserta Bacaannya-Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah, sebentar lagi kita akan menyambut salah satu hari raya terbesar dalam Islam, yaitu Idul Adha. Hari yang penuh berkah, pengorbanan, dan kebahagiaan ini diawali dengan ibadah sholat Idul Adha yang istimewa. Bagi Anda yang ingin memahami secara mendalam Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Lengkap dengan Bacaannya, artikel ini hadir sebagai panduan komprehensif yang akan membantu Anda melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan benar. Kita akan mengupas tuntas mulai dari persiapan hingga langkah-langkah sholat, lengkap dengan bacaan-bacaan pentingnya, agar Anda yang baru belajar agama pun merasa nyaman dan mudah mempraktikkannya. Panduan ini juga menjadi solusi tuntas bagi Anda yang mungkin selama ini masih ragu atau bingung mengenai detail pelaksanaannya, memastikan ibadah Idul Adha Anda sempurna sesuai tuntunan Muhammadiyah. Mari kita selami bersama seluk-beluk sholat Idul Adha, sebuah ibadah yang akan membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

Menyambut Idul Adha: Lebih dari Sekadar Hari Raya

Idul Adha, atau sering disebut juga Hari Raya Kurban, adalah momen spesial yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Lebih dari sekadar perayaan biasa, Idul Adha memiliki makna yang sangat dalam, mengingatkan kita pada kisah ketakwaan Nabi Ibrahim AS dan kesabaran putranya, Nabi Ismail AS, dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Kisah ini mengajarkan kita tentang keikhlasan, pengorbanan, dan kepatuhan yang mutlak kepada perintah Allah.

Di Indonesia, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar, memiliki pedoman tersendiri dalam pelaksanaan ibadah, termasuk sholat Idul Adha. Pedoman ini didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah, dengan penekanan pada kemurnian ajaran dan menjauhi bid'ah. Oleh karena itu, memahami Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Lengkap dengan Bacaannya menjadi sangat penting bagi Anda yang berafiliasi atau ingin mengikuti tata cara ini.

Sholat Idul Adha bukan hanya sekadar ritual, melainkan sebuah manifestasi syukur dan pengagungan terhadap kebesaran Allah. Pelaksanaannya yang dilakukan secara berjamaah di lapangan terbuka atau masjid-masjid besar juga memperkuat tali silaturahmi antarumat Islam, menciptakan suasana persatuan dan kebersamaan yang begitu hangat. Setelah sholat, biasanya dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban, yang dagingnya kemudian dibagikan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah wujud nyata dari kepedulian sosial dan solidaritas umat Islam.

Persiapan Sebelum Sholat Idul Adha: Memastikan Segalanya Siap

Sebelum melangkah ke tata cara sholat, ada beberapa persiapan penting yang perlu Anda perhatikan. Persiapan ini tidak hanya meliputi aspek fisik, tetapi juga spiritual, agar sholat Idul Adha Anda lebih maksimal dan diterima oleh Allah SWT.

1. Mandi Besar (Mandi Junub):

Meskipun tidak diwajibkan seperti mandi sebelum sholat Jumat, mandi besar atau mandi sunnah sebelum sholat Idul Adha sangat dianjurkan. Ini adalah bentuk kesucian dan persiapan diri untuk menghadap Allah. Mandi ini dilakukan seperti mandi biasa, namun dengan niat untuk kesunahan sholat Idul Adha.

2. Mengenakan Pakaian Terbaik dan Bersih:

Idul Adha adalah hari raya, jadi kenakanlah pakaian terbaik yang Anda miliki, bersih, rapi, dan menutup aurat. Bagi laki-laki, dianjurkan memakai wangi-wangian (non-alkohol) dan juga memakai sorban atau peci. Tujuannya adalah untuk menunjukkan rasa syukur dan hormat kita kepada Allah di hari yang mulia ini.

3. Makan Sebelum Sholat (Untuk Idul Adha):

Berbeda dengan Idul Fitri yang disunahkan makan sedikit sebelum sholat, pada Idul Adha, disunahkan untuk tidak makan sebelum sholat. Hal ini dimaksudkan agar kita bisa menyantap hidangan dari daging kurban yang disembelih setelah sholat. Ini adalah perbedaan sunnah yang penting untuk diperhatikan.

4. Bertakbir Sepanjang Perjalanan Menuju Lokasi Sholat:

Dari rumah menuju lokasi sholat (masjid atau lapangan), disunahkan untuk terus mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil. Lafazhnya adalah:
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Wa lillahil hamd."
Mengumandangkan takbir ini menciptakan suasana semarak dan penuh keberkahan di hari raya.

5. Datang Lebih Awal ke Lokasi Sholat:

Untuk mendapatkan shaf terdepan dan posisi yang nyaman, serta untuk memperbanyak takbir dan dzikir, disunahkan untuk datang lebih awal ke tempat sholat.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha Lengkap dengan Bacaan dan Waktunya Sesuai Sunnah

Memahami Rukun dan Sunnah dalam Sholat Idul Adha

Sebelum kita masuk ke langkah-langkah praktis, penting untuk memahami bahwa sholat Idul Adha memiliki rukun dan sunnah. Rukun adalah bagian yang wajib ada dan jika tidak ada, sholat menjadi tidak sah. Sedangkan sunnah adalah amalan tambahan yang dianjurkan untuk kesempurnaan sholat, namun jika terlewatkan tidak membatalkan sholat.

Rukun Sholat Idul Adha:

  1. Niat.
  2. Takbiratul Ihram.
  3. Berdiri bagi yang mampu.
  4. Membaca surat Al-Fatihah.
  5. Ruku' dengan tuma'ninah.
  6. I'tidal dengan tuma'ninah.
  7. Sujud dua kali dengan tuma'ninah.
  8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
  9. Duduk tasyahhud akhir.
  10. Membaca tasyahhud akhir.
  11. Membaca shalawat Nabi pada tasyahhud akhir.
  12. Salam pertama.
  13. Tertib (melakukan rukun secara berurutan).

Sunnah Sholat Idul Adha (Beberapa yang Menonjol):

  • Dilaksanakan dua rakaat.
  • Takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua (selain takbiratul ihram dan takbir intiqal).
  • Mengangkat tangan saat takbir.
  • Membaca surat Al-A'la pada rakaat pertama dan Al-Ghasyiyah pada rakaat kedua (atau surat lain).
  • Membaca tasbih di antara takbirat (ini pandangan umum, tapi dalam Muhammadiyah lebih ditekankan pada bacaan takbir saja tanpa tambahan dzikir khusus).
  • Khutbah setelah sholat.

Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Lengkap dengan Bacaannya: Panduan Langkah Demi Langkah

Baiklah, kini saatnya kita masuk ke inti pembahasan, yaitu Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Lengkap dengan Bacaannya. Ikuti langkah-langkah ini dengan saksama, dan jangan sungkan untuk mengulanginya jika perlu, agar Anda semakin mantap dalam pelaksanaannya.

Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat, tanpa adzan dan iqamah, melainkan dengan seruan "Ash-Sholaatu Jaami'ah".

Langkah 1: Niat Sholat Idul Adha

Sholat dimulai dengan niat. Niat adalah kehendak hati untuk melakukan sholat. Anda bisa melafalkannya dalam hati atau secara lisan (meskipun melafalkan secara lisan tidak wajib dan lebih afdhol dalam hati).

Bacaan Niat (dalam hati):
Ushallii sunnatan li ‘iidil adhaa rak‘ataini (imaaman/makmuuman) lillaahi ta‘aalaa.

Artinya:
"Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah Ta'ala."

Langkah 2: Takbiratul Ihram

Setelah niat, angkat kedua tangan setinggi telinga (bagi laki-laki) atau bahu (bagi perempuan), seraya mengucapkan:

Allahu Akbar.

Setelah takbiratul ihram, letakkan tangan di atas perut, posisi kanan di atas kiri (bersedekap).

Langkah 3: Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram dan bersedekap, membaca doa iftitah. Muhammadiyah umumnya menggunakan doa iftitah yang dikenal sebagai "Doa Iftitah Muhammadiyah" atau "Doa Iftitah Nabi".

Bacaan Doa Iftitah:
Allaahu Akbaru kabiiraa walhamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Artinya:
"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada pagi dan petang. Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Zat yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim."

Langkah 4: Takbir Tambahan (Rakaat Pertama)

Setelah doa iftitah, lakukan takbir tambahan sebanyak 7 kali. Setiap kali takbir, angkat tangan seperti saat takbiratul ihram, lalu kembalikan ke posisi bersedekap.

Di antara takbir-takbir tersebut, tidak ada dzikir khusus yang disyariatkan dalam pandangan Muhammadiyah, cukup diam sejenak atau bisa juga membaca:

Subhaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar."

Langkah 5: Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah selesai 7 kali takbir tambahan, lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah.

Langkah 6: Membaca Surat Pendek

Setelah Al-Fatihah, disunahkan membaca surat-surat pendek. Umumnya, pada rakaat pertama disunahkan membaca Surat Al-A'la.

Bacaan Surat Al-A'la:
Sabbihiisma Rabbikal A’laa. Alladzii khalaqa fasawwaa. Walladzii qaddara fahadaa. Walladzii akhrajal mar’aa. Faja’alahu ghutsaa-an ahwaa. Sanuqri’uka falaa tansaa. Illaa maa syaa Allahu innahu ya’lamul jahra wamaa yakhfaa. Wa nuyassiruka lil yusraa. Fa dzakkir in nafa’atidz dzikraa. Sayadz dzakkaru man yakhsyaa. Wa yatajannabuhal asyqaa. Alladzii yashlan naaral kubraa. Tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa. Qad aflaha man tazakkaa. Wa dzakaraa-isma Rabbihi fashallaa. Bal tu’tsiruunal hayaatad dunyaa. Wal aakhiratu khairuw wa abqaa. Inna haadzaa lafish shuhufil uulaa. Shuhufi Ibraahiima wa Muusaa.

Artinya: "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rerumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman. Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. Dan Kami akan memudahkan bagimu jalan yang mudah, maka berilah peringatan karena peringatan itu bermanfaat. Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya, (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka), kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa."

Langkah 7: Ruku' dan I'tidal

Setelah selesai membaca surat pendek, lakukan ruku' dengan tuma'ninah (tenang) seraya membaca:

Subhaana Rabbiyal ‘Adhiimi Wa Bihamdih. (3x)

Artinya: "Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal) seraya mengucapkan:

Sami'allaahu liman hamidah.

Ketika berdiri tegak (i'tidal), membaca:

Rabbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wa mil’al ardhi wa mil’a maa syi’ta min syai’in ba’du.

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

Langkah 8: Sujud

Setelah i'tidal, lakukan sujud dengan tuma'ninah, dahi dan hidung menyentuh lantai, kedua telapak tangan di samping telinga, serta ujung-ujung jari kaki menghadap kiblat. Bacaan saat sujud:

Subhaana Rabbiyal A’laa Wa Bihamdih. (3x)

Artinya: "Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Langkah 9: Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud pertama, duduklah dengan tuma'ninah (duduk iftirasy) dan membaca:

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rezeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Langkah 10: Sujud Kedua

Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama dengan bacaan yang sama.

Langkah 11: Berdiri untuk Rakaat Kedua

Setelah sujud kedua, bangkit untuk berdiri menunaikan rakaat kedua.

Langkah 12: Takbir Tambahan (Rakaat Kedua)

Pada rakaat kedua, lakukan takbir tambahan sebanyak 5 kali (selain takbir untuk berdiri). Setiap kali takbir, angkat tangan seperti saat takbiratul ihram, lalu kembalikan ke posisi bersedekap.

Di antara takbir-takbir tersebut, sama seperti rakaat pertama, tidak ada dzikir khusus yang disyariatkan dalam pandangan Muhammadiyah, namun bisa juga membaca:

Subhaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Langkah 13: Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah selesai 5 kali takbir tambahan, lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah.

Langkah 14: Membaca Surat Pendek

Setelah Al-Fatihah, disunahkan membaca surat-surat pendek. Umumnya, pada rakaat kedua disunahkan membaca Surat Al-Ghasyiyah.

Bacaan Surat Al-Ghasyiyah:
Hal ataaka hadiitsul Ghaasyiyah. Wujuuhuy yawma-idzin khaasyi’ah. ‘Aamilatun naashibah. Tashlaa naaran haamiyah. Tusqaa min ‘aynin aaniyah. Laisa lahum tha’aamun illaa min dharii’. Laa yusminu wa laa yughnii min juu’. Wujuuhuy yawma-idzin naa’imah. Lisu’yihaa raadhiyah. Fii jannatin ‘aaliyah. Laa tasma’u fiihaa laaghiyah. Fiihaa ‘aynun jaariyah. Fiihaa sururum marfuu’ah. Wa akwaabum mawdhuu’ah. Wa namaariqu mashfuufah. Wa ziraabiyyu mabtsuutah. Afalaa yanzhuruuna ilal ibili kayfa khuliqat. Wa ilas samaa’i kayfa rufi’at. Wa ilal jibaali kayfa nushibat. Wa ilal ardhi kayfa sutihat. Fa dzakkir innamaa anta mudzakkir. Lastu ‘alaihim bimushaythir. Illaa man tawallaa wa kafara. Fa yu’adzdzibuhullaahul ‘adzaabal akbar. Inna ilainaa iyaabahum. Tsumma inna ‘alainaa hisaabahum.

Artinya: "Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? Pada hari itu banyak muka yang tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum dari sumber air yang sangat panas. Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. Pada hari itu banyak muka yang berseri-seri, karena usahanya (amal baiknya) di dunia telah diridhai, dalam syurga yang tinggi, di dalamnya kamu tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya), dan bantal-bantal yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar. Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, dan langit bagaimana dia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana dia ditegakkan? Dan bumi bagaimana dia dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah pemberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, tetapi orang yang berpaling dan kafir, maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. Sesungguhnya kepada Kamilah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka."

Langkah 15: Ruku', I'tidal, Sujud, dan Duduk Tasyahhud Akhir

Ulangi langkah-langkah ruku', i'tidal, sujud dua kali, dan duduk di antara dua sujud, seperti pada rakaat pertama.

Setelah sujud kedua, duduklah untuk tasyahhud akhir.

Langkah 16: Membaca Tasyahhud Akhir

Bacaan Tasyahhud Akhir:
At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah.

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, innaka hamiidum majiid. Wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, innaka hamiidum majiid.

Artinya:
"Segala penghormatan yang penuh berkah, shalawat yang baik adalah bagi Allah. Salam sejahtera atasmu wahai Nabi, juga rahmat Allah dan keberkahan-Nya. Salam sejahtera atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia."

Langkah 17: Salam

Setelah selesai membaca tasyahhud akhir, akhiri sholat dengan mengucapkan salam menoleh ke kanan dan ke kiri.

Salam pertama (menoleh ke kanan):
Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah senantiasa melimpah atas kalian."

Salam kedua (menoleh ke kiri):
Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah senantiasa melimpah atas kalian."

Langkah 18: Khutbah Idul Adha

Setelah sholat selesai, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah Idul Adha. Khutbah ini adalah bagian penting dari perayaan Idul Adha, yang biasanya berisi nasihat, peringatan, dan hikmah dari kisah Nabi Ibrahim AS dan pesan-pesan keagamaan lainnya. Dalam Muhammadiyah, urutan khutbah adalah setelah sholat, berbeda dengan sebagian kelompok lain yang melakukan khutbah sebelum sholat. Khutbah ini dibawakan oleh khatib yang biasanya juga bertindak sebagai imam sholat. Dengarkanlah khutbah dengan seksama dan tenang.

Hikmah dan Solusi dari Tata Cara Ini

Memahami dan mempraktikkan Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Lengkap dengan Bacaannya ini sejatinya adalah solusi dari berbagai keraguan dan kebingungan yang mungkin seringkali muncul di benak umat Islam, khususnya para pemula. Dengan panduan yang rinci dan jelas ini, Anda akan:

  1. Meningkatkan Kekhusyukan: Memahami setiap gerakan dan bacaan akan membantu Anda fokus dan merasakan kehadiran Allah, sehingga sholat Anda menjadi lebih khusyuk.
  2. Menghilangkan Keraguan: Tidak ada lagi keraguan tentang jumlah takbir, bacaan di antara takbir, atau urutan sholat. Semua dijelaskan secara gamblang.
  3. Memperkuat Pemahaman Agama: Proses belajar ini tidak hanya tentang sholat, tetapi juga tentang pentingnya sunnah Nabi, makna pengorbanan, dan nilai-nilai keislaman yang terkandung dalam perayaan Idul Adha.
  4. Merasa Lebih Percaya Diri dalam Beribadah: Dengan mengetahui tata caranya secara pasti, Anda akan lebih percaya diri saat melaksanakan sholat Idul Adha, baik secara individu maupun berjamaah.
  5. Mengikuti Tuntunan yang Sahih: Panduan ini didasarkan pada tuntunan Muhammadiyah yang merujuk pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, sehingga Anda merasa aman dalam mengikuti ajaran yang sahih.

Poin-Poin Penting yang Perlu Diingat:

  • Sholat Idul Adha dilaksanakan 2 rakaat.
  • Tidak ada adzan dan iqamah, diganti dengan seruan "Ash-Sholaatu Jaami'ah".
  • Pada rakaat pertama ada 7 takbir tambahan (selain takbiratul ihram).
  • Pada rakaat kedua ada 5 takbir tambahan.
  • Disunahkan membaca surat Al-A'la pada rakaat pertama dan Al-Ghasyiyah pada rakaat kedua.
  • Khutbah Idul Adha dilaksanakan setelah sholat.

Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh penerapan dari pemahaman Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Lengkap dengan Bacaannya ini terlihat jelas pada saat perayaan Idul Adha di berbagai daerah di Indonesia. Ribuan umat Islam, dari anak-anak hingga lansia, berkumpul di lapangan atau masjid. Dengan panduan yang telah mereka pelajari (bisa melalui artikel seperti ini, pengajian, atau buku-buku tuntunan sholat), mereka mampu melaksanakan sholat dengan tertib dan seragam. Tidak ada lagi kebingungan tentang kapan harus takbir, atau bacaan apa yang harus diucapkan.

Misalnya, di lingkungan Muhammadiyah, seringkali terlihat jamaah yang sangat disiplin dalam melaksanakan takbir tambahan sesuai tuntunan. Mereka mengangkat tangan, mengucapkan takbir, lalu kembali bersedekap, tanpa diselingi dzikir lain yang tidak ada dasarnya. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam menyosialisasikan dan mempraktikkan tata cara sholat yang sahih, sesuai dengan ajaran yang mereka anut. Anak-anak muda juga terlihat antusias mengikuti, karena penjelasan yang diberikan mudah dicerna dan dipraktikkan. Ini adalah bukti bahwa panduan yang jelas dan mudah dipahami mampu menjadikan ibadah terasa ringan dan menyenangkan.

Penutup: Sholat Idul Adha, Momentum Peningkatan Taqwa

Sahabat-sahabatku sekalian, dengan memahami secara mendalam Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Lengkap dengan Bacaannya, kita tidak hanya belajar bagaimana cara melaksanakan sholat yang benar, tetapi juga meresapi makna spiritual di balik setiap gerakan dan bacaan. Idul Adha adalah momentum emas bagi kita untuk merenungkan kembali makna pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Semoga panduan ini memberikan manfaat yang besar bagi Anda, memudahkan Anda dalam beribadah, dan menjadikan sholat Idul Adha Anda lebih sempurna dan penuh berkah. Mari kita sambut Idul Adha dengan hati yang bersih, jiwa yang tenang, dan niat tulus untuk meraih ridha-Nya. Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H! Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.

Semoga Allah senantiasa menerima amal ibadah kita semua.

*Catatan: Artikel ini disadur dari panduan sholat Idul Adha yang umum di Muhammadiyah. Untuk detail yang lebih spesifik dan mutakhir, selalu rujuk kepada Fatwa Tarjih Muhammadiyah atau ulama yang berwenang.

Posting Komentar untuk "Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah Beserta Bacaannya"