Bacaan Setelah Takbiratul Ihram Sholat Idul Adha

bacaan-setelah-takbiratul-ihram-sholat-idul-adha

Bacaan Setelah Takbiratul Ihram Sholat Idul Adha-Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Saudara-saudariku seiman yang dirahmati Allah, bagaimana kabar hati dan keimanan kita hari ini? Semoga senantiasa dalam lindungan dan keberkahan-Nya, ya. Sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha, hari yang penuh makna pengorbanan, keikhlasan, dan tentu saja, kegembiraan berkumpul bersama keluarga serta sanak saudara. Salah satu momen penting dalam menyambut hari istimewa ini adalah pelaksanaan Sholat Idul Adha. Bagi sebagian dari kita, terutama yang baru belajar atau ingin mendalami lagi, mungkin ada satu bagian sholat yang kadang membuat kita bertanya-tanya: apa ya bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha itu? Ini adalah momen penting dalam sholat ied yang mungkin terlihat sederhana, tapi memiliki makna mendalam dan keutamaan tersendiri. Memahami dan mengamalkan bacaan ini tentu menambah kesempurnaan ibadah kita di hari raya kurban yang penuh berkah. Jadi, mari kita selami bersama-sama, apa saja bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha ini?

Memahami Pentingnya Bacaan Setelah Takbiratul Ihram Sholat Idul Adha: Bukan Sekadar Tambahan

Kita tahu, setiap gerakan dan bacaan dalam sholat itu punya makna dan tempatnya masing-masing. Ada yang rukun, ada yang wajib, dan ada juga yang sunnah. Nah, bacaan setelah takbiratul ihram pertama ini masuk dalam kategori sunnah. Loh, kalau sunnah berarti boleh ditinggalkan dong? Memang benar secara hukum fikih, sholat kita tetap sah meskipun bacaan ini tidak dibaca. Tapi, namanya juga sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, tentu ada keutamaan yang luar biasa di dalamnya.

Membaca bacaan ini, yang lebih umum dikenal sebagai Doa Iftitah, adalah cara kita membuka "komunikasi" yang lebih mendalam dengan Allah setelah kita memulai sholat dengan Takbiratul Ihram ("Allahu Akbar" yang pertama). Ibaratnya, setelah pintu komunikasi dibuka lebar dengan takbir, kita menyampaikan "kata pengantar" berupa pujian, pengakuan akan kelemahan diri, dan permohonan kepada Allah. Ini menunjukkan kerendahan hati kita di hadapan Sang Pencipta sebelum kita masuk ke dalam inti bacaan sholat (Al-Fatihah dan surah).

Jadi, meskipun sunnah, mengamalkannya berarti kita berusaha meneladani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seoptimal mungkin, menambah pahala, dan insya Allah membuat sholat kita terasa lebih khusyuk dan sempurna di mata Allah. Ini adalah kesempatan emas untuk meraih keutamaan di hari Idul Adha yang mulia.

Baca Juga: Apakah Diwajibkan Mandi Wajib Sebelum Sholat Idul Adha

Pilihan Bacaan Setelah Takbiratul Ihram Sholat Idul Adha (Doa Istiftah): Mana yang Shahih dan Mudah Dihafal?

Nah, sekarang kita sampai pada inti pembahasannya. Apa sih bacaannya? Ternyata, Doa Iftitah itu ada beberapa versi yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ini menunjukkan betapa luasnya ajaran Islam dan betapa sayangnya Nabi kepada umatnya, memberikan pilihan agar kita bisa mengamalkan mana yang lebih mudah atau sesuai dengan kondisi kita.

Ini dia beberapa pilihan bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha yang shahih dan biasa diamalkan:

  • 1. Versi yang Paling Umum (Subhanakallahumma):
    Ini adalah versi yang paling sering kita dengar atau baca, terutama di Indonesia. Bacaannya ringan dan insya Allah mudah dihafal bagi pemula.

    Transliterasi:
    Subhanakallahumma wa bihamdika, wa tabarakasmuka, wa ta'ala jadduka, wa la ilaha ghairuk.

    Artinya:
    "Maha Suci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Maha Berkah nama-Mu. Maha Tinggi keagungan-Mu. Dan tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau."

    Maknanya: Dalam bacaan ini, kita memulai dengan mensucikan Allah dari segala kekurangan (Subhanakallahumma), lalu memuji-Nya (wa bihamdika). Kemudian, kita mengakui keberkahan nama-Nya (wa tabarakasmuka) dan keluhuran kekuasaan-Nya (wa ta'ala jadduka). Ditutup dengan syahadat tauhid yang tegas (wa la ilaha ghairuk), penegasan bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak disembah. Sebuah pengakuan yang luar biasa di awal sholat!

  • 2. Versi yang Lebih Panjang (Allahu Akbar Kabira):
    Versi ini juga shahih dan memiliki makna yang sangat mendalam. Mungkin sedikit lebih panjang untuk dihafal, tapi keutamaannya pun besar.

    Transliterasi:
    Allahu akbaru kabiraa walhamdulillahi katsiraa, wa subhanallahi bukrataw wa ashilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam muslimaa, wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi Rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

    Artinya:
    "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala Puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketundukan dan kepasrahan, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikianlah aku diperintah, dan aku termasuk golongan orang muslim."

    Maknanya: Wah, lihatlah maknanya! Dimulai dengan takbir yang sangat besar (Allahu Akbar Kabiraa), pujian yang melimpah (walhamdulillahi katsiraa), dan tasbih yang terus-menerus (wa subhanallahi bukrataw wa ashilaa). Kemudian, kita menyatakan arah kiblat hati kita hanya kepada Allah (Innii wajjahtu wajhiya...), menegaskan keislaman kita (haniifam muslimaa) dan penolakan terhadap syirik (wa maa anaa minal musyrikiin). Puncak pengakuannya adalah bahwa seluruh aspek kehidupan, dari sholat, ibadah, hidup, hingga mati, dipersembahkan hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam (Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi Rabbil 'aalamiin). Diakhiri dengan penegasan tauhid dan kepasrahan diri sebagai seorang muslim. Masya Allah!

  • 3. Versi Lain yang Juga Shahih:
    Ada juga versi lain yang lebih singkat, seperti yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu:

    Transliterasi:
    Subhanakallahumma wa bihamdika, tabarakasmuka, wa ta'ala jadduka, wa la ilaha ghairuk. La ilaha illallah. (Ada penambahan "La ilaha illallah" di akhir)

    Dan masih ada beberapa variasi lain yang disebutkan dalam kitab-kitab hadis. Namun, dua versi pertama di atas adalah yang paling umum dan mudah ditemukan penjelasannya.

Jadi, setelah kita mengucapkan 'Allahu Akbar' pertama yang merupakan takbiratul ihram pembuka sholat, inilah saatnya membaca salah satu dari variasi bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha tadi. Pilih mana yang paling nyaman dan bisa Anda resapi maknanya.

Baca Juga: Apa hukum sholat Idul Fitri dan Idul Adha? 

SOLUSI Mudah Mempelajari Bacaan Setelah Takbiratul Ihram Sholat Idul Adha Bagi Pemula

Melihat bacaannya, mungkin ada yang merasa, "Wah, kok agak panjang ya?" atau "Susah nih ngafalnya." Jangan khawatir, Saudaraku. Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia tidak membebani hamba-Nya di luar batas kemampuannya. Berikut beberapa solusi praktis untuk Anda yang baru mulai belajar atau ingin memperlancar bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha ini:

  • Mulai dari yang Termudah: Pilih salah satu versi yang paling Anda rasa mudah untuk dihafal. Versi "Subhanakallahumma" seringkali menjadi pilihan pertama bagi banyak pemula karena lebih pendek.
  • Hafalkan Sedikit Demi Sedikit: Jangan langsung menghafal semuanya dalam satu waktu. Bagi bacaan menjadi beberapa bagian kecil. Hafalkan satu kalimat atau satu frasa, ulangi berkali-kali sampai lancar, baru lanjut ke bagian berikutnya.
  • Dengarkan Audio/Video: Cari rekaman audio atau video bacaan Doa Iftitah di internet dari qari' atau imam yang fasih. Dengarkan berulang-ulang. Ini cara yang efektif karena telinga kita akan terbiasa dengan pengucapannya.
  • Baca Saat Sholat Sunnah: Latih bacaan ini saat Anda melaksanakan sholat-sholat sunnah, seperti sholat Dhuha, sholat Tahajud, atau sholat rawatib. Karena sifatnya sunnah, jika Anda lupa atau salah saat latihan, sholat sunnahnya tetap sah dan Anda bisa memperbaikinya di sholat berikutnya.
  • Baca dari Catatan (Saat Belajar): Pada tahap awal menghafal, tidak masalah jika Anda sesekali melihat catatan kecil yang Anda pegang (misalnya di ponsel atau kertas kecil) saat sholat sendirian. Tapi ingat, tujuan utamanya adalah bisa membaca tanpa melihat. Hindari ini saat sholat berjamaah karena bisa mengganggu kekhusyukan.
  • Minta Bantuan Teman/Keluarga: Jika ada teman atau anggota keluarga yang sudah lancar, minta mereka mendengarkan bacaan Anda dan mengoreksi jika ada kesalahan.
  • Pahami Artinya: Memahami makna dari bacaan yang kita hafal akan sangat membantu proses menghafal dan membuat bacaan kita lebih meresap ke hati. Ketika kita tahu apa yang kita ucapkan, insya Allah kita akan lebih semangat dan khusyuk.

Ingat, kuncinya adalah sabar dan istiqamah (konsisten). Jangan cepat menyerah. Setiap usaha kita untuk mendekat kepada Allah, meskipun kecil, pasti akan dinilai dan diberi pahala.

Baca Juga: Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha

Dimana Posisi Bacaan Ini dalam Rangkaian Sholat Idul Adha? Membedah Langkah demi Langkah

Nah, ini penting sekali agar kita tidak bingung saat sholat Idul Adha nanti. Sholat Idul Adha itu punya kekhasan, yaitu adanya takbir tambahan di raka'at pertama dan kedua. Lantas, di mana posisi bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha ini?

Mari kita runut langkah demi langkah Sholat Idul Adha (secara umum, sedikit perbedaan urutan mungkin ada di mazhab tertentu, tapi ini yang paling umum):

  • 1. Niat: Niatkan dalam hati untuk melaksanakan Sholat Idul Adha dua raka'at karena Allah Ta'ala.
  • 2. Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Ini adalah takbir pembuka, takbir pertama.
  • 3. Membaca Doa Iftitah: SETELAH Takbiratul Ihram inilah waktu untuk membaca salah satu versi Doa Iftitah yang telah kita pelajari tadi. Ini adalah momen bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha yang kita bahas.
  • 4. Takbir Tambahan (Raka'at Pertama): Setelah membaca Doa Iftitah, selanjutnya adalah melakukan takbir tambahan sebanyak Tujuh (7) kali. Setiap kali takbir, disunnahkan mengangkat tangan.
  • 5. Bacaan di Antara Takbir Tambahan: Di antara setiap takbir tambahan (yang 7 kali itu), disunnahkan membaca dzikir, misalnya:
    • Transliterasi: Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu Akbar.
    • Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada ilah (yang berhak disembah) selain Allah, dan Allah Maha Besar."
    Atau cukup bertasbih dan bertahmid (Subhanallah walhamdulillah). Ini juga bacaan yang penting dalam rangkaian takbir Sholat Idul Adha, meskipun fokus kita pada bacaan setelah takbiratul ihram pertama.
  • 6. Ta'awudz dan Basmalah: Setelah selesai takbir tambahan yang 7 kali dan bacaan di antaranya, lanjutkan dengan membaca Ta'awudz (A'udzubillahiminas syaitonir rajim) dan Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim).
  • 7. Membaca Surah Al-Fatihah: Ini rukun sholat, wajib dibaca.
  • 8. Membaca Surah Pendek/Pilihan: Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surah atau ayat Al-Qur'an. Untuk Sholat Idul Adha, disunnahkan membaca Surah Qaf atau Surah Al-Qamar di raka'at pertama.
  • 9. Ruku', I'tidal, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud, Sujud Kedua: Lakukan gerakan rukun sholat seperti biasa.
  • 10. Berdiri ke Raka'at Kedua (Takbiratul Qiyam): Saat berdiri dari sujud kedua menuju raka'at kedua, ucapkan "Allahu Akbar". Ini bukan takbir tambahan, tapi takbir intiqal (perpindahan gerakan).
  • 11. Takbir Tambahan (Raka'at Kedua): Setelah berdiri sempurna di raka'at kedua (dan sebelum membaca Al-Fatihah), lakukan takbir tambahan sebanyak Lima (5) kali. Setiap takbir disunnahkan mengangkat tangan.
  • 12. Bacaan di Antara Takbir Tambahan: Sama seperti di raka'at pertama, disunnahkan membaca dzikir di antara takbir tambahan yang 5 kali, misalnya Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu Akbar.
  • 13. Ta'awudz dan Basmalah: Setelah selesai takbir tambahan yang 5 kali dan bacaan di antaranya, lanjutkan dengan membaca Ta'awudz dan Basmalah.
  • 14. Membaca Surah Al-Fatihah: Rukun sholat.
  • 15. Membaca Surah Pendek/Pilihan: Disunnahkan membaca Surah Al-Dhariyat atau Surah Al-Ghasyiyah di raka'at kedua.
  • 16. Ruku', I'tidal, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud, Sujud Kedua: Lakukan gerakan rukun sholat seperti biasa.
  • 17. Duduk Tasyahhud Akhir: Lakukan duduk tasyahhud akhir.
  • 18. Membaca Bacaan Tasyahhud Akhir dan Shalawat: Bacaan tasyahhud dan shalawat Nabi.
  • 19. Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, menandakan sholat telah selesai.

Dari runtutan ini, jelas ya posisinya. Bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha (Doa Iftitah) itu dibaca SETELAH Takbiratul Ihram pertama dan SEBELUM takbir tambahan yang 7 kali di raka'at pertama. Di raka'at kedua tidak ada Doa Iftitah lagi. Doa Iftitah hanya dibaca sekali di awal sholat.

Baca Juga: Perbedaan Sholat Jumat Sholat Idul Fitri Shalat Idul Adha Dan Sholat Istisqa

Mengatasi Kebingungan: Solusi Mudah Mempelajari Bacaan Ini

Seringkali kebingungan muncul karena kita takut salah atau lupa. Itu wajar kok! Sebagai pemula, wajar jika merasa demikian. Tapi ingat, niat kita untuk belajar dan memperbaiki ibadah sudah dicatat sebagai kebaikan oleh Allah.

Ini beberapa solusi tambahan untuk mengatasi kebingungan dan memantapkan bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha:

  • Fokus pada Satu Versi: Jangan paksakan menghafal semua versi sekaligus. Pilih satu, kuasai itu dulu sampai lancar di luar kepala. Setelah itu, jika Anda mau, baru pelajari versi lainnya.
  • Bergabung dengan Kajian atau Kelas Agama: Cari kajian atau kelas agama di masjid terdekat yang mengajarkan tata cara sholat dengan rinci. Biasanya akan ada sesi praktik dan tanya jawab yang sangat membantu.
  • Bertanya Langsung kepada Imam atau Ustadz: Jangan malu bertanya kepada tokoh agama yang Anda percayai. Mereka akan dengan senang hati membimbing Anda.
  • Manfaatkan Teknologi: Ada banyak aplikasi di ponsel pintar yang menyediakan panduan sholat lengkap dengan bacaan dalam teks Arab, transliterasi, terjemahan, dan bahkan audio. Ini bisa menjadi alat bantu belajar yang efektif.
  • Latihan Bersama: Jika memungkinkan, ajak anggota keluarga atau teman yang juga sedang belajar untuk latihan sholat bersama di rumah. Bisa saling mengoreksi dan memberi semangat.
  • Prioritaskan Makna: Sambil menghafal, usahakan juga memahami arti dari setiap kalimat. Ketika kita tahu kita sedang memuji Allah, mengakui kebesaran-Nya, dan menyerahkan diri hanya kepada-Nya, insya Allah hati kita akan lebih hadir saat membaca bacaan setelah takbiratul ihram sholat idul adha tersebut.

Lebih dari Sekadar Kata: Meresapi Makna Bacaan Setelah Takbiratul Ihram Sholat Idul Adha

Saudaraku, ibadah kita akan terasa lebih bermakna jika kita tidak hanya sekadar menggugurkan kewajiban atau mengucapkan bacaan tanpa memahami isinya. Bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha, alias Doa Iftitah, ini adalah kesempatan pertama kita untuk benar-benar 'berbicara' kepada Allah dalam sholat.

Bayangkan, saat kita mengucapkan Subhanakallahumma wa bihamdika, kita sedang mengakui kesucian Allah dari segala kekurangan, bahkan kesucian yang kita pun tidak sanggup menjangkaunya. Kita memuji-Nya, Dzat yang Maha Sempurna.

Saat kita membaca wa tabarakasmuka, kita sedang merenungkan betapa nama-nama Allah (Asmaul Husna) itu penuh berkah, membawa kebaikan, keberkahan, dan keagungan dalam setiap penyebutannya.

Saat kita mengucapkan wa ta'ala jadduka, kita sedang mengagungkan kekuasaan dan kebesaran Allah yang Maha Tinggi, tak tertandingi oleh siapapun dan apapun di alam semesta.

Dan saat kita menutup dengan wa la ilaha ghairuk, kita sedang mengikrarkan kembali syahadat tauhid, pondasi utama Islam. Hanya Engkau ya Allah, yang berhak kami sembah, bukan yang lain.

Begitu juga dengan versi yang lebih panjang. Saat kita mengatakan Allahu akbaru kabiraa, kita sedang merasakan betapa kecilnya diri kita di hadapan kebesaran-Nya yang tak terhingga. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi Rabbil 'aalamiin – ini adalah penyerahan total, bahwa seluruh hidup kita, dari ibadah hingga hembusan nafas terakhir, hanya untuk Allah.

Meresapi makna-makna ini saat membaca bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha akan mengubah sholat kita. Dari sekadar gerakan dan lafadz, menjadi sebuah dialog batin yang dalam dengan Sang Pencipta. Sholat Idul Adha kita di hari yang penuh berkah itu pun akan terasa semakin manis dan penuh hikmah.

Beberapa Poin Penting yang Perlu Diingat oleh Pemula:

  • Bacaan setelah Takbiratul Ihram Sholat Idul Adha adalah Doa Istiftah.
  • Hukumnya Sunnah, sholat tetap sah jika tidak dibaca, tapi sangat dianjurkan untuk menambah pahala dan kesempurnaan.
  • Ada beberapa versi shahih, pilih salah satu yang paling mudah dihafal terlebih dahulu.
  • Posisinya dibaca SETELAH Takbiratul Ihram pertama dan SEBELUM takbir tambahan yang 7 kali di raka'at pertama.
  • Doa Istiftah hanya dibaca sekali di raka'at pertama.
  • Di antara takbir tambahan (7 di raka'at 1, 5 di raka'at 2), disunnahkan membaca dzikir seperti Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu Akbar.
  • Jangan takut salah atau lupa saat belajar. Niat baik dan usaha kita sudah bernilai ibadah.
  • Gunakan berbagai cara untuk menghafal: sedikit demi sedikit, mendengarkan audio, memahami makna, dan latihan.
  • Memahami bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha memudahkan kita untuk lebih khusyuk.

Baca Juga: Sholat Idul Adha apakah boleh sendiri?

Menutup dengan Harapan dan Doa

Saudaraku seiman yang dicintai Allah, Idul Adha adalah momen istimewa. Momen untuk merayakan ketaatan Nabi Ibrahim 'alaihis salam, berbagi kebahagiaan melalui ibadah kurban, dan tentu saja, mempererat tali silaturahim. Pelaksanaan Sholat Idul Adha adalah pembuka dari rangkaian ibadah di hari itu.

Memahami dan mengamalkan bacaan setelah takbiratul ihram Sholat Idul Adha adalah salah satu cara kita menunjukkan kesungguhan dalam beribadah dan meneladani Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Bagi Anda yang baru memulai, ini adalah langkah awal yang sangat baik. Jangan pernah merasa terlambat untuk belajar agama. Islam itu mudah, dan Allah menyukai hamba-Nya yang berusaha untuk mendekat kepada-Nya, meskipun langkahnya masih kecil.

Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa memberikan kemudahan kepada kita semua dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran agama-Nya. Semoga sholat Idul Adha kita diterima, kurban kita menjadi saksi di akhirat kelak, dan seluruh amal ibadah kita di hari yang mulia ini dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Mari kita sambut Idul Adha dengan hati yang bersih, penuh keikhlasan, dan semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

LihatTutupKomentar