Sholat Idul Adha Apakah Sama dengan Sholat Idul Fitri?

sholat-idul-adha-apakah-sama-dengan-sholat-idul-fitri

Sholat Idul Adha Apakah Sama dengan Sholat Idul Fitri?-Bismillahirahmanirrahim... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, kita berjumpa lagi dalam suasana penuh berkah. Mungkin di antara kita ada yang bertanya-tanya, terutama yang baru saja belajar tentang indahnya Islam, "sholat idul adha apakah sama dengan sholat idul fitri?" Ini pertanyaan yang bagus sekali dan wajar jika muncul kebingungan. Kedua sholat ini memang punya banyak kemiripan, bahkan tata cara dasarnya nyaris serupa, lho! Tapi, tentu saja ada detail-detail yang membedakannya, yang justru menambah keunikan dan hikmah di baliknya. Jangan khawatir, dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas semuanya dengan santai, langkah demi langkah, supaya teman-teman yang baru belajar agama pun bisa paham betul dan merasa enjoy saat mempersiapkan dan melaksanakan kedua sholat istimewa ini. Jadi, duduk manis, siapkan hati, dan mari kita pelajari bersama, sholat idul adha apakah sama dengan sholat idul fitri.


Menyambut Dua Hari Raya Agung: Fitri dan Adha

Sebelum jauh membahas sholatnya, mari kita ingat kembali, apa sih Idul Fitri dan Idul Adha itu?

  • Idul Fitri: Hari Raya yang kita rayakan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Ini adalah momen kemenangan spiritual, di mana kita kembali fitrah (suci) setelah 'bertempur' melawan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ciri khasnya: ada kewajiban membayar Zakat Fitrah dan identik dengan silaturahmi serta maaf-maafan.
  • Idul Adha: Hari Raya yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, bertepatan dengan momen puncak ibadah Haji di Arafah. Hari Raya ini juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, karena disyariatkan bagi yang mampu untuk menyembelih hewan kurban (sapi, kambing, unta). Idul Adha mengingatkan kita pada keteguhan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah, serta mengajarkan pentingnya berbagi dan pengorbanan.

Nah, di kedua hari raya ini, ada satu amalan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) yang kita laksanakan bersama-sama, yaitu Sholat Hari Raya atau Sholat Eid. Inilah yang sering membuat kita berpikir, "sholatnya sama nggak ya?"

Baca Juga: Sholat idul adha 2025 jatuh pada tanggal

Persiapan Menuju Sholat Eid: Mirip Tapi Ada Catatan Kecil

Persiapan sebelum berangkat sholat Eid, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, punya banyak kemiripan yang dianjurkan dalam Islam. Ini menunjukkan bahwa setiap kali kita akan menghadap Allah dalam ibadah agung, kita disunnahkan untuk berada dalam kondisi terbaik.

Beberapa persiapan yang sama disunnahkan untuk kedua sholat Eid:

  1. Mandi Sunnah: Disunnahkan mandi besar di pagi hari sebelum berangkat sholat. Tujuannya untuk membersihkan diri secara fisik, menyegarkan badan, dan menunjukkan penghormatan kita terhadap hari yang agung.
  2. Memakai Pakaian Terbaik: Pilihlah pakaian yang paling bagus, bersih, dan rapi yang kita miliki. Bukan berarti harus baru atau mahal, tapi yang paling layak. Ini juga bagian dari syiar Islam dan rasa syukur kita atas nikmat Allah. Bagi laki-laki, disunnahkan memakai wangi-wangian (non-alkohol tentunya).
  3. Berjalan Kaki Menuju Tempat Sholat: Jika memungkinkan dan tidak memberatkan, disunnahkan untuk berjalan kaki menuju tempat sholat. Konon, setiap langkah kaki akan dicatat sebagai kebaikan.
  4. Mengambil Jalan Berbeda Saat Pulang: Disunnahkan pula saat pulang mengambil jalan yang berbeda dari saat berangkat. Hikmahnya bisa beragam, ada yang bilang agar lebih banyak saksi bagi langkah-langkah kita menuju kebaikan, atau untuk bertemu dan menyapa lebih banyak orang.
  5. Mengumandangkan Takbir: Sejak malam sebelum hari H (malam takbiran) hingga imam naik mimbar, kita disunnahkan memperbanyak takbir: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah. Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd. Ini adalah syiar keagungan Allah di hari raya.

Nah, di sinilah ada catatan kecil yang membedakan persiapannya, yaitu soal makan sebelum sholat:

  • Sholat Idul Fitri: Sangat disunnahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat sholat. Biasanya dianjurkan makan beberapa butir kurma dengan jumlah ganjil. Hikmahnya: untuk menunjukkan bahwa hari itu tidak lagi hari puasa, dan kita memulai hari dengan karunia Allah berupa makanan.
  • Sholat Idul Adha: Justru disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum sholat. Hikmahnya: agar kita bisa segera menikmati daging kurban yang disembelih setelah sholat dan khutbah. Ini menunjukkan identitas Idul Adha sebagai Hari Raya Kurban.

Jadi, persiapan fisiknya mirip, tapi kebiasaan makan sebelum berangkat ini yang menjadi salah satu pembeda awal antara Sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

Lihat Juga: Sholat Idul Adha Wajib atau Sunnah

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Eid: Mirip Tapi Takbirnya Berbeda!

Sekarang, mari kita masuk ke inti sholatnya. Tata cara dasar Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha itu persis sama. Keduanya adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan secara berjamaah, biasanya di lapangan luas atau masjid besar. Ini menunjukkan aspek kebersamaan umat Islam dalam merayakan hari besar.

Berikut adalah tata cara dasar yang sama untuk kedua sholat ini:

  1. Niat: Niat dalam hati untuk melaksanakan Sholat Sunnah Idul Fitri atau Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta'ala. Niat ini adalah urusan hati.
  2. Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Ini adalah tanda dimulainya sholat.
  3. Membaca Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah (doa pembuka sholat).
  4. Rakaat Pertama:
    • Melakukan Takbir Zawa'id (Takbir Tambahan): Nah, di sinilah letak perbedaan yang paling mencolok dan penting untuk diketahui! Jumlah takbir tambahan di rakaat pertama untuk Idul Fitri dan Idul Adha itu sama, yaitu Tujuh (7) kali takbir, di luar takbiratul ihram. Jadi total ada 8 kali takbir di awal rakaat pertama. Setiap kali takbir tambahan, disunnahkan mengangkat tangan seperti saat takbiratul ihram. Di antara setiap takbir, disunnahkan membaca: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar.
    • Membaca Surah Al-Fatihah.
    • Membaca surah atau ayat Al-Qur'an lainnya. Biasanya disunnahkan membaca Surah Qaf atau Surah Al-A'laa (untuk rakaat pertama).
    • Ruku'.
    • I'tidal (bangun dari ruku').
    • Sujud pertama.
    • Duduk di antara dua sujud.
    • Sujud kedua.
    • Berdiri untuk rakaat kedua.
  5. Rakaat Kedua:
    • Sebelum membaca Al-Fatihah, melakukan Takbir Zawa'id (Takbir Tambahan): Di rakaat kedua, jumlah takbir tambahannya adalah Lima (5) kali takbir, di luar takbir untuk berdiri dari rakaat pertama. Jadi total ada 6 kali takbir di awal rakaat kedua. Sama seperti rakaat pertama, setiap takbir disunnahkan mengangkat tangan, dan di antara takbir membaca bacaan tadi (Subhanallah walhamdulillah...).
    • Membaca Surah Al-Fatihah.
    • Membaca surah atau ayat Al-Qur'an lainnya. Biasanya disunnahkan membaca Surah Al-Qamar atau Surah Al-Ghashiyah (untuk rakaat kedua).
    • Ruku'.
    • I'tidal.
    • Sujud pertama.
    • Duduk di antara dua sujud.
    • Sujud kedua.
    • Duduk Tahiyat Akhir.
    • Mengucapkan Salam (menengok ke kanan dan ke kiri).

Poin perbedaan utama dalam tata cara sholatnya ada pada detail Takbir Zawa'id ini. Meskipun jumlahnya sama (7 di rakaat 1, 5 di rakaat 2), namun ini adalah ciri khas Sholat Eid yang membedakannya dengan sholat sunnah lainnya, dan berlaku sama persis baik untuk Sholat Idul Fitri maupun Sholat Idul Adha.

Baca Juga: Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha

Setelah Sholat: Khutbah dan Aktivitas Khas Masing-Masing Hari Raya

Setelah selesai sholat, biasanya imam akan naik mimbar untuk menyampaikan Khutbah Hari Raya. Nah, khutbah ini juga merupakan sunnah setelah sholat. Meskipun secara struktur khutbahnya sama (ada puji-pujian kepada Allah, shalawat, pesan-pesan taqwa), isi atau fokus khutbahnya biasanya menyesuaikan dengan hari rayanya:

  • Khutbah Idul Fitri: Umumnya menekankan tentang pentingnya syukur setelah tuntasnya ibadah Ramadhan, hikmah Zakat Fitrah, pentingnya saling memaafkan, dan menjaga amal shalih pasca-Ramadhan.
  • Khutbah Idul Adha: Lebih sering membahas tentang kisah Nabi Ibrahim AS, hikmah qurban, makna pengorbanan, pentingnya ibadah Haji, serta anjuran untuk berbagi daging qurban.

Dan setelah khutbah, inilah aktivitas yang membedakan perayaan kedua hari raya ini:

  • Setelah Sholat Idul Fitri: Aktivitas utama adalah silaturahmi, mengunjungi sanak saudara, kerabat, dan tetangga untuk bermaaf-maafan. Suasana Idul Fitri sangat identik dengan saling berkunjung dan mempererat tali persaudaraan.
  • Setelah Sholat Idul Adha: Aktivitas utama adalah penyembelihan hewan qurban bagi yang berqurban, dan pembagian dagingnya kepada yang membutuhkan, kerabat, dan sebagian untuk dinikmati sendiri. Momen ini juga diisi dengan silaturahmi, namun fokus utamanya adalah pelaksanaan dan hikmah ibadah qurban.

Jadi, sholat idul adha apakah sama dengan sholat idul fitri? Dari segi tata cara sholat dua rakaat dan takbir tambahannya, ya, sama persis. Namun, perbedaan mulai terlihat dari persiapan (soal makan), fokus khutbah, dan aktivitas khas yang dilakukan setelah sholat (silaturahmi massal vs. penyembelihan qurban).

Baca Juga: doa setelah Sholat Idul Adul Adha yang dianjurkan

Kenapa Penting Tahu Perbedaan Ini? Solusi Kebingungan Pemula Tentang Sholat Idul Adha Apakah Sama Dengan Sholat Idul Fitri

Mungkin ada yang berpikir, "Ah, kan sholatnya mirip, kenapa repot-repot tahu bedanya?" Nah, ini penting sekali, terutama buat teman-teman yang baru belajar agama. Mengetahui detail ini bukan sekadar hafalan, tapi membantu kita:

  1. Melaksanakan Ibadah dengan Tepat: Dengan tahu kapan disunnahkan makan dan kapan tidak sebelum sholat, kita bisa mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dengan benar.
  2. Memahami Hikmah di Balik Syariat: Setiap perbedaan dalam syariat Islam pasti punya hikmah dan alasan yang mendalam. Memahami kenapa di Idul Fitri kita makan dulu dan di Idul Adha tidak, akan menambah keyakinan dan kecintaan kita pada ajaran agama.
  3. Lebih Khusyuk dan Mantap: Saat kita melaksanakan ibadah dengan ilmu, kita akan merasa lebih tenang, mantap, dan khusyuk karena tahu persis apa yang kita lakukan dan kenapa kita melakukannya.
  4. Menjadi Panduan untuk Orang Lain: Jika ada teman atau keluarga yang juga baru belajar, kita bisa berbagi pengetahuan ini dengan mudah dan ramah, sehingga mereka pun terdorong untuk belajar lebih dalam.

Jadi, pertanyaan sholat idul adha apakah sama dengan sholat idul fitri ini sangat relevan dan jawabannya membantu kita semakin paham akan kekayaan syariat Islam.

Baca Juga:  jumlah takbir dalam Sholat Idul Adha

Merangkum Poin-Poin Penting untuk Kemudahan Mengingat

Supaya gampang diingat oleh teman-teman pemula, mari kita rangkum persamaan dan perbedaan utama antara Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha:

Persamaan:

  • Hukumnya Sunnah Muakkadah.
  • Jumlah rakaat: Dua (2) rakaat.
  • Dilaksanakan secara berjamaah (disunnahkan di lapangan atau masjid besar).
  • Tidak didahului Adzan dan Iqamah.
  • Tata cara sholat dasarnya sama (takbiratul ihram, Fatihah, surah, ruku', sujud, dst).
  • Ada tambahan Takbir Zawa'id: 7 kali di rakaat pertama (setelah doa iftitah), 5 kali di rakaat kedua (sebelum Fatihah).
  • Disunnahkan membaca Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar di antara takbir tambahan.
  • Ada Khutbah setelah sholat (hukumnya sunnah).
  • Disunnahkan mandi, memakai pakaian terbaik, dan wangi-wangian sebelum berangkat.
  • Disunnahkan berjalan kaki menuju tempat sholat dan mengambil jalan berbeda saat pulang (jika memungkinkan).
  • Disunnahkan mengumandangkan Takbir sejak malam hari raya.

Perbedaan:

  • Waktu Makan Sebelum Sholat: Idul Fitri disunnahkan makan (terutama kurma), Idul Adha disunnahkan tidak makan dulu.
  • Fokus Khutbah: Idul Fitri fokus pada Zakat Fitrah, syukur Ramadhan, maaf-maafan. Idul Adha fokus pada qurban, Haji, kisah Nabi Ibrahim AS.
  • Aktivitas Utama Setelah Sholat: Idul Fitri identik dengan silaturahmi besar-besaran, Idul Adha identik dengan penyembelihan dan pembagian daging qurban.
  • Waktu Mengumandangkan Takbir: Takbir Idul Fitri dikumandangkan sejak terbenam matahari malam 1 Syawal hingga imam naik mimbar. Takbir Idul Adha (disebut Takbir Muthlaq dan Muqayyad) waktunya lebih panjang, dimulai sejak terbenam matahari malam 10 Dzulhijjah hingga hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah setiap sholat wajib. (Detail takbir Idul Adha memang lebih spesifik, tapi intinya durasinya lebih lama).

Menjadikan Sholat Eid Momen Bermakna Bagi Pemula

Bagi teman-teman yang baru belajar, jangan pernah merasa minder atau takut salah. Setiap usaha kita untuk mendekatkan diri kepada Allah, sekecil apapun itu, pasti dicatat dan dinilai. Sholat Eid ini adalah kesempatan emas untuk merasakan kebersamaan dengan umat Islam lainnya, merasakan kebesaran Allah, dan menyempurnakan kebahagiaan hari raya.

Mulailah dengan niat yang tulus. Pelajari tata caranya pelan-pelan. Kalau belum hafal bacaan di antara takbir tambahan, tidak apa-apa. Fokus pada gerakan dan jumlah takbirnya dulu. Seiring waktu, sambil terus belajar, insya Allah hafalan akan datang dengan sendirinya. Yang penting adalah kehadiran hati dan niat untuk beribadah.

Rasakan aura positif saat ribuan, bahkan jutaan umat Islam berkumpul di satu tempat, bersama-sama mengucapkan takbir, berdiri, ruku', dan sujud kepada Sang Pencipta. Ini adalah kekuatan ukhuwah yang luar biasa.

Penutup

Semoga penjelasan ini bisa menjawab kebingungan teman-teman tentang "sholat idul adha apakah sama dengan sholat idul fitri". Kesimpulannya, secara tata cara sholatnya memang sangat mirip, bahkan bisa dibilang sama, terutama pada jumlah dan pelaksanaan takbir tambahannya. Perbedaan mendasar lebih terletak pada sunnah-sunnah persiapan sebelum sholat (soal makan) dan aktivitas utama yang menjadi ciri khas masing-masing hari raya (silaturahmi vs. qurban) serta fokus khutbahnya.

Jangan biarkan perbedaan kecil ini membuat kita bingung apalagi enggan beribadah. Justru ini adalah bukti kekayaan dan keindahan ajaran Islam yang selalu punya hikmah di setiap detailnya. Mari kita sambut kedua hari raya agung ini dengan penuh suka cita, persiapkan diri sebaik-baiknya, laksanakan Sholat Eid dengan khusyuk, dan raih keberkahan di dalamnya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan bagi kita semua dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran-Nya. Teruslah belajar, teruslah berusaha, dan jangan pernah lelah mendekat kepada-Nya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

LihatTutupKomentar