Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Saudaraku seiman, bulan-bulan dalam Islam adalah anugerah yang berisi berbagai kesempatan emas untuk meraih pahala. Setelah kita melewati bulan suci Muharram yang mulia, kini kita memasuki bulan Safar. Dalam bulan ini, banyak dari kita bertanya, "Apakah ada amalan khusus seperti puasa sunnah bulan Safar yang dianjurkan?" Pertanyaan ini wajar muncul mengingat seringnya kita mendengar berbagai mitos seputar bulan Safar yang dianggap sebagai bulan sial. Padahal, setiap bulan dalam kalender Hijriah memiliki keistimewaannya masing-masing. Artikel ini akan mengupas tuntas hukum, keutamaan, dan amalan sunnah di bulan Safar, termasuk menjawab pertanyaan seputar puasa sunnah bulan Safar, agar kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Daftar Isi
- Hukum dan Kedudukan Puasa Sunnah di Bulan Safar
- Dalil dan Penjelasan dari Para Ulama Terkait Puasa Safar
- Keutamaan dan Manfaat Beramal di Bulan Safar
- Amalan Sunnah Lain di Bulan Safar Selain Puasa
- Mitos dan Fakta Seputar Bulan Safar dalam Pandangan Islam
- Doa-doa dan Amalan yang Dianjurkan
- Tips Menjalankan Puasa Sunnah dengan Ikhlas
- FAQ (Pertanyaan Populer) Seputar Bulan Safar
- Kesimpulan: Mari Raih Kebaikan di Bulan Safar
Hukum dan Kedudukan Puasa Sunnah di Bulan Safar
Banyak umat Islam bertanya, "Apakah ada puasa sunnah bulan Safar secara spesifik?" Pertanyaan ini sangat penting untuk dijawab agar kita tidak terjebak dalam amalan yang tidak memiliki landasan syariat yang kuat.
Menurut mayoritas ulama, tidak ada dalil shahih yang secara khusus menganjurkan puasa sunnah yang dikhususkan pada bulan Safar. Tidak ada hadis Nabi ﷺ atau amalan para sahabat yang menunjukkan bahwa mereka memiliki tradisi puasa sunnah di bulan ini secara khusus, berbeda dengan bulan-bulan mulia seperti Muharram atau Sya'ban. Jadi, secara syariat, tidak ada puasa sunnah bulan Safar yang berdiri sendiri.
Namun, hal ini tidak berarti kita tidak bisa berpuasa sama sekali di bulan Safar. Puasa-puasa sunnah yang disyariatkan secara umum tetap bisa dilakukan, bahkan dianjurkan, di bulan Safar. Puasa ini tidak terkait dengan keistimewaan bulan Safar, melainkan karena keutamaan puasa itu sendiri. Contohnya:
- Puasa Senin dan Kamis: Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan puasa pada hari-hari ini.
- Puasa Ayyamul Bidh: Puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah.
- Puasa Daud: Puasa selang-seling sehari puasa dan sehari tidak.
- Puasa Qadha: Jika Anda memiliki utang puasa Ramadhan, bulan Safar adalah waktu yang baik untuk membayarnya.
Intinya, hukum berpuasa di bulan Safar adalah sunnah, namun bukan karena bulan Safar itu sendiri yang istimewa, melainkan karena puasa itu termasuk amalan sunnah secara umum yang bisa dilakukan kapan saja, kecuali di hari-hari yang dilarang.
Baca Juga: fadilah bulan Safar menurut Islam
Dalil dan Penjelasan dari Para Ulama Terkait Puasa Safar
Untuk memahami lebih dalam, mari kita telisik pandangan para ulama dan dalil-dalil yang relevan. Keberadaan puasa sunnah bulan Safar sebagai amalan khusus tidak ditemukan dalam kitab-kitab fikih klasik maupun kontemporer.
Imam an-Nawawi, seorang ulama besar mazhab Syafi'i, dalam kitabnya Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab, menjelaskan tentang keutamaan puasa-puasa sunnah secara umum tanpa menyebut adanya puasa khusus di bulan Safar. Begitu juga ulama lainnya seperti Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali, mereka hanya menjelaskan tentang keutamaan bulan-bulan tertentu seperti Muharram, Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan.
Jika ada hadis yang beredar tentang puasa khusus di bulan Safar, maka perlu diteliti kembali kesahihannya. Para ahli hadis menegaskan bahwa tidak ada hadis yang sahih tentang hal ini. Sebuah hadis yang masyhur tentang bulan Safar, yang sering disalahpahami, adalah sabda Nabi ﷺ:
“Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya, tidak ada thiyarah (keyakinan akan adanya kesialan), tidak ada kesialan dari burung hantu, dan tidak ada kesialan dari bulan Safar.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadis ini justru menegaskan bahwa anggapan bulan Safar sebagai bulan sial adalah keyakinan yang batil dalam Islam. Dengan demikian, membuat amalan khusus seperti puasa sunnah bulan Safar untuk menolak bala atau kesialan adalah perbuatan bid'ah karena didasari keyakinan yang keliru. Berpuasa di bulan Safar adalah sunnah, namun bukan karena bulan itu, melainkan karena puasa itu sendiri adalah amalan mulia.
Keutamaan dan Manfaat Beramal di Bulan Safar
Meskipun tidak ada amalan khusus, bukan berarti bulan Safar adalah bulan yang "biasa-biasa saja". Setiap hari dan bulan dalam setahun adalah ladang pahala. Beramal saleh di bulan Safar memiliki keutamaan umum yang sangat besar. Apa saja itu?
- Mendapatkan Pahala Berlipat: Setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan pahala. Pahala ini tidak terikat pada bulan tertentu.
- Meningkatkan Keimanan: Rutinitas ibadah seperti puasa, shalat, dan sedekah di bulan Safar membantu kita melatih istiqamah dan memperkuat keimanan kita kepada Allah.
- Menghapus Dosa: Puasa-puasa sunnah memiliki keutamaan untuk menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu.
- Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah: Setiap amal saleh, terutama puasa, adalah cara untuk menunjukkan ketundukan dan kecintaan kita kepada Allah, Rabb semesta alam.
Amalan Sunnah Lain di Bulan Safar Selain Puasa
Selain puasa sunnah, banyak amalan lain yang bisa kita lakukan di bulan Safar. Amalan-amalan ini tidak dikhususkan di bulan Safar, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan kapan saja, dan bulan Safar menjadi kesempatan emas untuk membiasakannya.
Shalat Sunnah
Perbanyaklah shalat-shalat sunnah, seperti:
- Shalat Tahajud: Shalat di sepertiga malam terakhir, waktu yang paling mustajab untuk berdoa.
- Shalat Dhuha: Shalat sunnah di waktu pagi, yang memiliki banyak keutamaan rezeki.
- Shalat Rawatib: Shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu.
Memperbanyak Sedekah
Sedekah adalah amalan yang sangat dicintai Allah. Sedekah tidak hanya berupa uang, tetapi juga senyum, ilmu, atau tenaga. Sedekah juga menjadi salah satu cara menolak bala, bukan karena bulan Safar, tetapi karena keagungan sedekah itu sendiri.
Membaca Al-Qur'an dan Berdzikir
Jadikan bulan Safar sebagai momentum untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an. Bacalah setiap hari, dan perbanyaklah dzikir. Dzikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir adalah ibadah ringan namun sangat besar pahalanya.
Memperbanyak Doa dan Istighfar
Berdoa adalah inti dari ibadah. Mohonlah kepada Allah agar dimudahkan dalam segala urusan, dan perbanyak istighfar (memohon ampunan) atas dosa-dosa kita.
Mitos dan Fakta Bulan Safar dalam Pandangan Islam
Salah satu alasan mengapa banyak orang bertanya tentang amalan khusus di bulan Safar adalah karena tersebar luasnya mitos bahwa bulan ini adalah bulan sial atau bulan bala. Mari kita luruskan pandangan ini.
Mitos: Bulan Safar adalah Bulan Sial
Mitos ini telah ada sejak zaman jahiliyah. Mereka percaya bahwa bulan Safar membawa kesialan, bala, atau musibah. Karena keyakinan ini, mereka menghindari pernikahan atau melakukan perjalanan penting di bulan Safar.
Fakta: Bulan Safar Sama dengan Bulan Lainnya
Islam menolak keyakinan ini. Nabi Muhammad ﷺ telah menegaskan bahwa tidak ada kesialan pada bulan atau waktu tertentu. Segala sesuatu yang terjadi, baik atau buruk, adalah takdir Allah. Keberuntungan atau kesialan bukanlah karena waktu, tetapi karena amal perbuatan manusia dan ketetapan Allah.
"Katakanlah: 'Tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah-lah orang-orang beriman harus bertawakal.'" (QS. At-Taubah: 51)
Maka, kita harus menjauhi segala bentuk keyakinan syirik dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah. Bulan Safar, sama seperti bulan lainnya, adalah waktu untuk beribadah dan meraih pahala.
Doa-doa dan Amalan yang Dianjurkan
Meskipun tidak ada doa khusus untuk awal bulan Safar, kita bisa memperbanyak doa-doa umum yang diajarkan dalam sunnah. Doa adalah senjata utama orang mukmin. Berikut beberapa doa yang bisa kita baca:
Doa Perlindungan Diri:
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
"Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil-ardhi wa laa fis-samaa’i wa huwas-samii’ul-‘aliim."
(Dengan menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan, baik di bumi maupun di langit. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.)
Doa Memohon Kemudahan:
اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا
"Allahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan, wa anta taj’alul hazna idzaa syi’ta sahlan."
(Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah, dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan) jika Engkau kehendaki menjadi mudah.)
Perbanyaklah doa dan istighfar ini setiap hari. Ingatlah bahwa kekuatan doa terletak pada keikhlasan dan keyakinan kita kepada Allah.
Tips Menjalankan Puasa Sunnah dengan Ikhlas
Puasa sunnah adalah amalan yang sangat mulia. Agar puasa kita diterima dan mendapatkan pahala maksimal, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Niat yang Kuat: Kuatkan niat puasa semata-mata karena Allah. Jauhkan niat untuk menolak bala atau kesialan, karena itu termasuk keyakinan yang keliru.
- Sahur dan Berbuka Tepat Waktu: Jangan tinggalkan sahur karena di dalamnya ada keberkahan. Segerakan berbuka saat waktunya tiba.
- Perbanyak Amal Shaleh: Isi waktu puasa dengan tilawah Al-Qur'an, dzikir, sedekah, dan membantu sesama.
- Hindari Ghibah dan Maksiat: Jaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
FAQ (Pertanyaan Populer) Seputar Bulan Safar
Apakah benar bulan Safar adalah bulan sial?
Tidak. Pandangan bahwa bulan Safar adalah bulan sial merupakan keyakinan jahiliyah yang telah dihapus oleh ajaran Islam. Nabi Muhammad ﷺ sendiri telah menolak keyakinan ini. Setiap bulan adalah sama di hadapan Allah, dan segala kebaikan atau keburukan terjadi atas takdir-Nya.
Apakah ada shalat khusus di bulan Safar?
Tidak. Sama seperti puasa, tidak ada shalat yang dikhususkan untuk bulan Safar. Shalat-shalat yang dianjurkan adalah shalat sunnah yang umum, seperti shalat rawatib, tahajud, dan dhuha, yang bisa dikerjakan di bulan apa pun.
Bolehkah menikah di bulan Safar?
Tentu saja boleh. Tidak ada larangan dalam Islam untuk menikah di bulan Safar. Anggapan bahwa menikah di bulan ini akan membawa kesialan adalah mitos yang tidak berdasar. Justru, menikah di bulan apa pun adalah ibadah yang mulia jika diniatkan karena Allah.
Apakah harus melakukan sedekah tolak bala di bulan Safar?
Sedekah adalah amalan yang sangat mulia dan dianjurkan kapan saja. Namun, mengkhususkan sedekah untuk menolak bala di bulan Safar adalah perbuatan yang tidak ada dasarnya dalam syariat. Sedekah tidak menolak bala karena waktunya, melainkan karena keagungan sedekah itu sendiri.
Apa amalan terbaik di bulan Safar?
Amalan terbaik di bulan Safar adalah amalan-amalan yang disyariatkan secara umum, seperti memperbanyak shalat sunnah, puasa sunnah (Senin-Kamis, Ayyamul Bidh), tilawah Al-Qur'an, dzikir, sedekah, dan istighfar. Intinya, manfaatkan bulan ini untuk meningkatkan ketakwaan dan ibadah kepada Allah.
Kesimpulan: Raih Kebaikan di Bulan Safar
Sebagai seorang Muslim, kita harus memahami bahwa setiap bulan dalam kalender Hijriah adalah kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaan. Anggapan bulan Safar sebagai bulan sial adalah keyakinan yang keliru dan bertentangan dengan ajaran Islam.
Meskipun puasa sunnah bulan Safar sebagai amalan khusus tidak ada landasannya dalam syariat, kita tetap bisa menjalankan puasa-puasa sunnah yang umum, seperti puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh, di bulan ini. Justru, ini adalah kesempatan bagi kita untuk membuktikan bahwa kita beribadah karena Allah, bukan karena mitos atau kepercayaan yang tidak berdasar.
Marilah kita manfaatkan setiap hari di bulan Safar ini dengan amalan-amalan yang dicintai Allah. Semoga Allah menerima setiap amal ibadah kita, melindungi kita dari segala keburukan, dan menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa bertakwa.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.