Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rahasia Pahala Besar di Balik Shalat Sunnah Rawatib: Amalan Ringan, Balasan Surga

 

Shalat Sunnah Rawatib

Shalat Sunnah Rawatib merupakan salah satu ibadah tambahan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Walaupun hukumnya sunnah, manfaat serta keutamaan dari shalat ini sangat luar biasa. Banyak umat Islam yang belum memahami sepenuhnya pentingnya menjaga Rawatib, padahal Rasulullah ﷺ sangat menekankannya dalam berbagai hadis. Dalam artikel ini, kita akan mengulas tuntas tentang Shalat Sunnah Rawatib, mulai dari pengertian, jumlah rakaat, keutamaan, hingga tips menjaganya agar menjadi kebiasaan harian. Yuk, simak sampai habis!

Apa Itu Shalat Sunnah Rawatib?


Shalat Sunnah Rawatib adalah shalat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Tujuan utama dari shalat ini adalah untuk menyempurnakan kekurangan dalam shalat wajib yang kita lakukan. Rasulullah ﷺ sendiri sangat rutin dalam melaksanakan shalat ini dan menjadikannya bagian dari rutinitas harian.

Jenis Rawatib Berdasarkan Waktu Pelaksanaan:
- Qabliyah: Shalat sunnah sebelum shalat wajib.
- Ba’diyah: Shalat sunnah setelah shalat wajib.

Contoh Pelaksanaan Rawatib:
- Sebelum Subuh: 2 rakaat (Qabliyah)
- Sebelum dan sesudah Dzuhur: 2+2 (Qabliyah dan Ba’diyah)
- Setelah Maghrib: 2 rakaat (Ba’diyah)
- Setelah Isya: 2 rakaat (Ba’diyah)

Menurut hadis dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam, maka Allah akan bangunkan untuknya sebuah rumah di surga.”  
(HR. Muslim no. 728)

Berapa Jumlah Rakaat Shalat Sunnah Rawatib?


Jumlah rakaat Shalat Sunnah Rawatib yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan setiap hari adalah 12 rakaat. Shalat ini terdiri dari rakaat-rakaat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu, dan termasuk ke dalam kategori Rawatib Muakkad (sunnah yang sangat ditekankan oleh Rasulullah ﷺ).

Berikut rincian jumlah rakaatnya:

2 rakaat sebelum Subuh (Qabliyah Subuh)  

Ini termasuk yang paling ditekankan. Bahkan dalam banyak hadis, Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan shalat sunnah ini, meskipun sedang dalam perjalanan (safar). Nabi bersabda bahwa dua rakaat ini lebih baik dari dunia dan seisinya.

4 rakaat seputar Dzuhur, yaitu 2 rakaat sebelum dan 2 rakaat setelah shalat Dzuhur  

Shalat sunnah sebelum dan sesudah Dzuhur juga sangat dijaga oleh Nabi Muhammad ﷺ. Ini merupakan bagian dari shalat Rawatib yang memiliki pahala besar.

2 rakaat setelah Maghrib (Ba’diyah Maghrib)  

Setelah melaksanakan shalat Maghrib, dianjurkan untuk melanjutkan dengan 2 rakaat shalat sunnah. Ini adalah waktu yang sangat baik karena suasananya tenang dan penuh ketenangan.

2 rakaat setelah Isya (Ba’diyah Isya)  

Dikerjakan setelah shalat Isya dan sebelum tidur. Waktu ini biasanya sudah lebih tenang, sehingga cocok untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah sunnah.

Jadi, jika dijumlahkan:  
2 (sebelum Subuh) + 2 (sebelum Dzuhur) + 2 (setelah Dzuhur) + 2 (setelah Maghrib) + 2 (setelah Isya) = 12 rakaat.

Jumlah ini sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ:

> “Tidaklah seorang hamba muslim shalat karena Allah setiap hari dua belas rakaat shalat sunnah (Rawatib), maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.”  
(HR. Muslim)

Selain 12 rakaat di atas, ada juga shalat sunnah Rawatib Ghairu Muakkad (tidak terlalu ditekankan), seperti:

- 2 rakaat sebelum Ashar  
- 2 rakaat sebelum Maghrib  
- 2 rakaat sebelum Isya  

Namun, jika kamu ingin fokus pada yang paling utama, maka cukup menjaga 12 rakaat yang muakkad. Itulah amalan ringan namun sangat besar pahalanya di sisi Allah.

Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib yang Luar Biasa

Shalat sunnah Rawatib bukanlah ibadah sembarangan. Meskipun tidak wajib, amalan ini memiliki keutamaan yang sangat besar dalam kehidupan seorang Muslim. Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan umatnya untuk menjaga shalat sunnah Rawatib karena fungsinya yang luar biasa, baik di dunia maupun akhirat. Berikut adalah beberapa keutamaan utama dari shalat sunnah Rawatib:

1. Dibangunkan Rumah di Surga


Keutamaan paling utama yang disebutkan oleh Rasulullah ﷺ adalah bahwa orang yang rutin mengerjakan 12 rakaat shalat sunnah Rawatib setiap hari akan dibangunkan rumah di surga.

> Rasulullah ﷺ bersabda:  
> “Tidaklah seorang hamba muslim shalat karena Allah setiap hari dua belas rakaat shalat sunnah (Rawatib), maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.”  
> (HR. Muslim no. 728)

Bayangkan, hanya dengan menjaga 12 rakaat setiap hari, Allah janjikan hunian kekal di akhirat. Ini adalah investasi spiritual yang sangat berharga.

2. Menutupi Kekurangan dalam Shalat Wajib


Shalat fardhu yang kita kerjakan sehari-hari tidak selalu sempurna. Mungkin kita tidak fokus, lupa bacaan, atau gerakannya kurang tepat. Nah, shalat sunnah Rawatib berfungsi sebagai penambal kekurangan tersebut.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka beruntung dan sukseslah dia. Jika shalatnya rusak, maka merugilah dia. Jika ada kekurangan dalam shalat wajibnya, Allah berfirman: 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah?' Lalu disempurnakanlah kekurangan shalat wajib itu dengan shalat sunnah.”  
> (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lainnya)

3. Mendapatkan Cinta dari Allah


Amalan sunnah yang dikerjakan secara rutin akan membuat seorang hamba dicintai oleh Allah. Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka semua kebaikan akan mendekatinya.

Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman:

> “Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.”  
> (HR. Bukhari)

Cinta dari Allah adalah puncak kebahagiaan dan keselamatan bagi setiap Muslim.

4. Mengangkat Derajat dan Menghapus Dosa


Shalat sunnah termasuk Rawatib, dapat menjadi sebab diangkatnya derajat seorang hamba di sisi Allah dan menjadi penghapus dosa-dosa kecil.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Lakukanlah shalat malam dan siang, karena sesungguhnya shalat itu dapat menghapus dosa sebagaimana air menghapus kotoran.”  
> (HR. Muslim)

Walau Rawatib bukan termasuk shalat malam, namun secara umum shalat sunnah memiliki fungsi penghapus dosa dan pengangkat derajat.

5. Membiasakan Diri dalam Ibadah dan Disiplin Waktu


Dengan menjaga Rawatib, kita akan terbiasa disiplin dalam waktu, fokus dalam ibadah, dan lebih mudah menjaga shalat fardhu. Amalan sunnah ini membentuk pola hidup Islami yang produktif dan berkah.

Contohnya, jika kita terbiasa bangun untuk shalat sunnah Qabliyah Subuh, maka secara tidak langsung kita juga menjaga waktu Subuh agar tidak terlambat.

Shalat sunnah Rawatib memiliki keutamaan yang tidak bisa dianggap remeh. Mulai dari pahala rumah di surga, menutupi kekurangan shalat wajib, hingga menjadi sebab turunnya cinta Allah kepada hamba-Nya. Meskipun hanya 12 rakaat sehari, amalan ini membawa manfaat besar bagi kehidupan dunia dan akhirat.

Jika kamu belum terbiasa, mulailah dari shalat sunnah yang paling ringan dan utama seperti 2 rakaat sebelum Subuh, kemudian tingkatkan secara bertahap. Semoga kita semua dimudahkan untuk istiqamah menjalankan ibadah ini. Aamiin.

Tips Menjaga Konsistensi Shalat Sunnah Rawatib


Menjadikan shalat sunnah Rawatib sebagai rutinitas memang tidak mudah, apalagi di tengah kesibukan. Namun dengan beberapa langkah sederhana, kamu bisa mulai membiasakan diri:

📌 Niat yang Kuat  
Tanamkan niat bahwa ini adalah bentuk cinta kita kepada Allah dan upaya menyempurnakan ibadah.

📌 Awali dengan yang Paling Utama  
Jika sulit langsung 12 rakaat, mulailah dari 2 rakaat Qabliyah Subuh. Rasulullah ﷺ bahkan tidak pernah meninggalkan shalat ini, baik dalam keadaan safar maupun tidak.

📌 Buat Jadwal Harian  
Catat waktu shalat dan sisipkan waktu 5-10 menit sebelum dan sesudah shalat wajib untuk melaksanakan Rawatib.

📌 Bangun Kebiasaan  
Lakukan secara konsisten selama 21-30 hari, karena kebiasaan baik terbentuk lewat pengulangan.

📌 Ajak Keluarga atau Teman  
Ketika dilakukan bersama, motivasi akan meningkat. Buat grup pengingat atau jadwal ibadah bersama keluarga.

Contoh Praktis: Rutinitas Rawatib dalam Kehidupan Modern


Bayangkan seorang karyawan dengan jadwal padat dari pagi hingga sore. Apakah masih bisa melakukan Rawatib? Jawabannya: tentu bisa!

Studi Kasus: Ahmad, 30 Tahun, Karyawan Swasta  
- Pagi (06.00): 2 rakaat Qabliyah Subuh di rumah sebelum berangkat kerja.  
- Siang (12.00): Shalat Dzuhur berjamaah di mushola kantor, kemudian lanjut 2 rakaat Ba’diyah.  
- Sore (18.00): Shalat Maghrib di rumah, dilanjutkan 2 rakaat Ba’diyah.  
- Malam (20.00): Shalat Isya dan tambah 2 rakaat Ba’diyah sebelum tidur.

Total: 10 rakaat. Tinggal menambahkan 2 rakaat Qabliyah Dzuhur di lain waktu, maka target 12 rakaat Rawatib bisa tercapai dengan ringan.

Kesimpulan


Shalat sunnah Rawatib adalah amalan ringan yang membawa pahala besar. Dengan menjaga 12 rakaat sunnah setiap hari, kita tidak hanya menambal kekurangan ibadah wajib, tetapi juga mendapat cinta dari Allah dan jaminan rumah di surga. Mulailah dari sekarang, dari yang paling mudah, dan jadikan Rawatib sebagai bagian dari gaya hidup islami yang berkualitas.

> “Sedikit namun rutin, lebih Allah cintai daripada banyak namun terputus.”  
(HR. Bukhari & Muslim)

Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman dan keluarga. Yuk, kita sama-sama menjaga amalan ringan ini demi meraih balasan luar biasa di akhirat nanti!

Posting Komentar untuk "Rahasia Pahala Besar di Balik Shalat Sunnah Rawatib: Amalan Ringan, Balasan Surga"