Tata cara sholat idul adha sebagai makmum-Bismillahirrahmanirrahim,Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Saudaraku seiman yang dirahmati Allah SWT, alhamdulillah, sebentar lagi kita akan menyambut hari yang mulia, Hari Raya Idul Adha, hari di mana umat Islam di seluruh dunia merayakan momen penuh berkah, pengorbanan, dan kebersamaan. Salah satu ibadah agung yang kita laksanakan di pagi harinya adalah sholat Idul Adha. Bagi sebagian dari kita, mungkin ini pengalaman pertama menjadi makmum, atau mungkin ingin memantapkan lagi pemahaman tentang tata cara sholat idul adha sebagai makmum. Jangan khawatir, insya Allah artikel ini akan membahasnya langkah demi langkah dengan bahasa yang mudah dipahami, santai, dan insya Allah bermanfaat. Kita akan mengupas tuntas bagaimana sih sebenarnya tata cara sholat idul adha sebagai makmum itu, agar ibadah kita semakin sempurna dan diterima Allah SWT. Memahami tata cara sholat Idul Adha sebagai makmum ini penting supaya kita bisa fokus beribadah dan meraih pahala maksimal. Tata cara sholat Idul Adha sebagai makmum ini insya Allah tidaklah sulit.
Keutamaan Sholat Idul Adha Berjamaah: Mengapa Penting Jadi Makmum?
Saudaraku, sholat Idul Adha itu adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Dan melaksanakannya secara berjamaah bersama Imam di masjid atau di lapangan adalah jauh lebih utama. Kenapa begitu? Karena di sana ada persatuan umat, ada syiar Islam yang kuat, dan pahalanya tentu berlipat ganda dibandingkan sholat sendiri.
Sebagai makmum, tugas kita adalah mengikuti Imam. Ini prinsip dasar dalam sholat berjamaah. Ketenangan kita dalam mengikuti gerakan Imam, mendengarkan bacaan beliau, dan fokus pada niat kita pribadi, itu yang terpenting. Jadi, jangan merasa terbebani harus tahu semua bacaan panjang atau gerakan rumit. Cukup ikuti saja panduan Imam dengan hati yang ikhlas. Memahami tata cara sholat idul adha sebagai makmum ini adalah kunci ketenangan dalam berjamaah.
Persiapan Menyambut Sholat Idul Adha: Dari Rumah Hingga Lokasi Sholat
Sebelum membahas tata cara sholat idul adha sebagai makmum itu sendiri, ada baiknya kita siapkan diri terlebih dahulu. Ini sunnah-sunnah yang dianjurkan:
- Mandi Sunnah: Sebaiknya mandi pada pagi hari Idul Adha sebelum berangkat sholat. Ini bukan mandi wajib, tapi sunnah untuk membersihkan diri dan menyambut hari raya dalam keadaan suci dan segar.
- Memakai Pakaian Terbaik: Bukan berarti harus baru atau mahal, tapi pakailah pakaian yang bersih, rapi, dan terbaik yang kita miliki. Ini bentuk pengagungan kita kepada Allah SWT di hari raya. Bagi laki-laki, dianjurkan memakai wangi-wangian (non-alkohol).
- Tidak Makan Sebelum Sholat: Berbeda dengan Idul Fitri yang disunnahkan makan sebelum sholat, pada Idul Adha disunnahkan tidak makan hingga selesai sholat Idul Adha dan bahkan dianjurkan makan dari daging hewan qurban jika memungkinkan.
- Berangkat Lebih Awal: Usahakan berangkat ke lokasi sholat (masjid atau lapangan) lebih awal agar mendapatkan shaf terdepan dan bisa melakukan amalan sunnah lain seperti takbir.
- Melafazkan Takbir: Sejak malam takbiran hingga Imam naik mimbar, kita dianjurkan memperbanyak takbir: "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd." Kumandangkanlah takbir ini dengan penuh semangat di jalan menuju tempat sholat. Ini syiar kita!
- Menempuh Jalan yang Berbeda (Sunnah): Dianjurkan berangkat melalui jalan yang berbeda dari jalan pulang nanti. Ini agar syiar Islam tersebar di lebih banyak tempat.
Persiapan-persiapan ini melengkapi kesempurnaan ibadah kita dan membuat hati lebih siap serta khusyuk saat mengikuti tata cara sholat idul adha sebagai makmum nantinya.
Baca Juga: Niat sholat Idul Adha dan tata cara sholatnya
Fokus Inti: Langkah Demi Langkah Tata Cara Sholat Idul Adha Sebagai Makmum
Nah, sekarang kita masuk ke bagian paling penting, yaitu bagaimana tata cara sholat idul adha sebagai makmum yang benar dan mudah diikuti, terutama bagi pemula. Ingat, kuncinya adalah ketenangan dan mengikuti Imam.
Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat. Berikut rinciannya:
1. Niat (Dalam Hati):
Setibanya di tempat sholat, kita berdiri menghadap kiblat. Niat sholat Idul Adha itu tempatnya di hati, tidak perlu dilafazkan dengan lisan. Cukup hadirkan dalam hati bahwa kita niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah SWT, mengikuti Imam.
Solusi bagi yang bingung niat: Cukup hadirkan keinginan kuat dalam hati untuk sholat Idul Adha berjamaah mengikuti Imam. Allah Maha Tahu apa yang ada di hati kita.
2. Takbiratul Ihram:
Setelah Imam bertakbir "Allahu Akbar" (takbiratul ihram), kita sebagai makmum segera mengikutinya dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu atau telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Ini adalah takbir pembuka sholat, yang dengannya kita masuk ke dalam rangkaian sholat dan tidak boleh lagi melakukan gerakan di luar sholat.
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah/Opsional):
Setelah takbiratul ihram, Imam biasanya diam sejenak. Di waktu inilah kita disunnahkan membaca Doa Iftitah secara pelan (sirr). Doa Iftitah ini ada beberapa versi, bisa dipilih salah satu yang paling mudah dihafal.
Contoh Doa Iftitah yang umum: Allahu Akbaru kabiiraa, walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaa, wa maa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Tips untuk pemula: Kalau belum hafal Doa Iftitah, tidak apa-apa. Diam saja mendengarkan Imam atau cukup membaca Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) pelan sebelum Imam memulai bacaan Al-Fatihah. Sholatnya tetap sah.
4. Takbir Tambahan (Rakaat Pertama):
Nah, ini salah satu ciri khas sholat Id. Setelah Doa Iftitah, Imam akan melakukan takbir tambahan sebanyak 7 kali pada rakaat pertama (di luar takbiratul ihram). Sebagai makmum, kita mengikuti setiap takbir Imam. Ketika Imam "Allahu Akbar" pertama, kita ikut "Allahu Akbar". Imam "Allahu Akbar" kedua, kita ikut "Allahu Akbar", dan seterusnya sampai 7 kali.
Di antara takbir-takbir tersebut, disunnahkan membaca tasbih, tahmid, tahlil, atau lafaz zikir lainnya. Yang paling umum dan mudah adalah membaca:
Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar).
Kita baca zikir ini dengan pelan sambil menunggu Imam selesai takbir tambahan berikutnya. Lakukan ini di setiap jeda antara takbir tambahan sampai takbir yang ke-7. Di sinilah kita mempraktikkan inti dari tata cara sholat idul adha sebagai makmum dalam mengikuti takbir Imam.
Solusi jika lupa jumlah takbir atau bacaan di antaranya: Jangan panik. Ikuti saja gerakan takbir Imam. Kalau Imam mengangkat tangan dan bertakbir, kita ikut. Kalau Imam diam sebentar, kita juga diam atau baca zikir yang paling mudah kita ingat. Fokus utama kita adalah mengikuti Imam. Sholatnya insya Allah tetap sah. Ini bagian penting niat dan mengikuti Imam dalam tata cara sholat idul adha sebagai makmum.
Baca Juga: Tata Cara Khutbah Sholat Idul Adha
5. Imam Membaca Al-Fatihah dan Surat:
Setelah selesai takbir tambahan, Imam akan memulai bacaan Al-Fatihah. Sebagai makmum, kita diam dan mendengarkan bacaan Imam. Ini berbeda dengan sholat wajib di mana kita dianjurkan membaca Al-Fatihah sendiri saat Imam membaca surat. Dalam sholat berjamaah, bacaan Al-Fatihah Imam sudah mencukupi untuk makmum.
Setelah Al-Fatihah, Imam akan membaca surat Al-Qur'an, biasanya surat Qaf atau Al-Qamar, atau surat lain yang sesuai. Kita tetap diam mendengarkan dengan seksama.
6. Ruku':
Setelah Imam selesai membaca surat dan bertakbir ("Allahu Akbar"), kita sebagai makmum segera mengikuti gerakan ruku' dengan tenang. Bungkukkan badan hingga punggung lurus, tangan memegang lutut. Bacaan ruku' sama seperti sholat biasa: Subhana Rabbiyal 'Adzim (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung) dibaca 3 kali.
7. I'tidal:
Setelah ruku', Imam bangkit sambil mengucapkan Sami'allahu liman hamidah (Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya). Kita sebagai makmum mengikuti bangkit sambil mengucapkan Rabbanaa wa lakal hamd (Wahai Rabb kami, hanya milik-Mu segala puji). Berdiri tegak lurus kembali.
8. Sujud:
Setelah i'tidal, Imam bertakbir ("Allahu Akbar") dan turun untuk sujud. Kita mengikuti dengan tenang. Anggota sujud yang menempel lantai adalah dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua jari kaki. Bacaan sujud: Subhana Rabbiyal A'laa (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi) dibaca 3 kali.
9. Duduk di Antara Dua Sujud:
Setelah sujud pertama, Imam bangkit sambil bertakbir ("Allahu Akbar") dan duduk sejenak. Kita mengikutinya. Duduk tegak dengan telapak kaki kiri diinjak dan telapak kaki kanan ditegakkan, atau duduk iftirasy (duduk seperti tahiyat awal). Bacaan duduk antara dua sujud: Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii (Ya Allah ampunilah aku, sayangilah aku, tutuplah aibku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku).
Lihat Juga: Sholat Idul Adha Wajib atau Sunnah
10. Sujud Kedua:
Setelah duduk di antara dua sujud, Imam bertakbir ("Allahu Akbar") dan kembali sujud untuk kedua kalinya. Kita mengikutinya dengan gerakan dan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
11. Berdiri untuk Rakaat Kedua:
Setelah sujud kedua, Imam bertakbir ("Allahu Akbar") dan bangkit berdiri untuk rakaat kedua. Kita sebagai makmum juga bangkit berdiri dengan tenang.
Rakaat Kedua:
Langkah-langkah di rakaat kedua mirip dengan rakaat pertama, tetapi ada perbedaan pada jumlah takbir tambahan:
1. Takbir Tambahan (Rakaat Kedua):
Setelah berdiri tegak di rakaat kedua, Imam akan melakukan takbir tambahan sebanyak 5 kali (di luar takbir intiqal, yaitu takbir saat berdiri dari sujud). Sama seperti rakaat pertama, kita mengikuti setiap takbir Imam sambil membaca zikir Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar di sela-sela takbir tersebut.
Ingat perbedaannya: Rakaat pertama 7 takbir tambahan, rakaat kedua 5 takbir tambahan. Fokuslah mengikuti Imam. Ini kekhususan dalam tata cara sholat idul adha sebagai makmum.
2. Imam Membaca Al-Fatihah dan Surat:
Setelah selesai takbir tambahan 5 kali, Imam akan kembali membaca Al-Fatihah dan surat Al-Qur'an (biasanya surat Al-Ghasyiyah atau surat lain). Kita kembali diam dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
3. Ruku', I'tidal, Sujud (Dua Kali), Duduk di Antara Dua Sujud:
Ikuti gerakan ruku', i'tidal, sujud (dua kali), dan duduk di antara dua sujud seperti pada rakaat pertama, dengan bacaan yang sama, sambil selalu mengikuti Imam.
4. Tasyahud Akhir:
Setelah selesai sujud kedua di rakaat kedua, Imam akan bangkit untuk duduk Tasyahud Akhir. Kita mengikutinya. Posisi duduk Tasyahud Akhir bagi laki-laki biasanya duduk tawarruk (pantat menempel lantai, kaki kiri dilipat di bawah kaki kanan yang ditegakkan), sedangkan perempuan duduk iftirasy. Bacaan Tasyahud Akhir:
- Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaat lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah.
- (Dilanjutkan dengan membaca shalawat Nabi): Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahiim wa 'alaa aali Ibraahiim, innaka hamiidum majiid. Wa baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahiim wa 'alaa aali Ibraahiim, innaka hamiidum majiid.
5. Salam:
Setelah selesai Tasyahud Akhir dan berdoa (sunnah berdoa setelah Tasyahud Akhir sebelum salam), Imam akan mengucapkan salam pertama ke kanan ("Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh") dan salam kedua ke kiri ("Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"). Kita sebagai makmum mengikuti Imam dengan tenang setelah Imam selesai mengucapkan salam. Menengok ke kanan, lalu menengok ke kiri. Dengan salam ini, sholat kita pun selesai.
Tips praktis: Sebagai makmum, fokuslah untuk mengikuti gerakan Imam dengan ta'min (yaitu tidak mendahului, tidak bersamaan persis, dan tidak terlalu terlambat). Idealnya, gerakan kita mulai sesaat setelah Imam memulai gerakannya.
Inilah rangkaian utama dari tata cara sholat idul adha sebagai makmum. Insya Allah mudah dipahami dan dipraktekkan.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha Rakaat Pertama dan Kedua
Setelah Sholat: Mendengarkan Khutbah Idul Adha
Berbeda dengan sholat wajib di mana khutbah dilaksanakan sebelum sholat Jumat, pada sholat Idul Adha (dan Idul Fitri), khutbah dilaksanakan setelah sholat selesai.
Sebagai makmum, mendengarkan khutbah Idul Adha itu hukumnya sunnah, tapi sangat dianjurkan. Jangan buru-buru pulang setelah salam. Duduklah dengan tenang, hadaplah ke arah khatib (penceramah), dan dengarkan isi khutbahnya. Khutbah Idul Adha biasanya berisi nasihat, ajakan untuk meningkatkan takwa, pesan-pesan terkait Idul Adha seperti makna qurban, pentingnya silaturahmi, dan hal-hal baik lainnya.
Mendengarkan khutbah ini melengkapi kesempurnaan ibadah sholat Idul Adha kita. Di sinilah kita bisa mendapatkan tambahan ilmu dan motivasi keagamaan.
Mengatasi Keraguan: Solusi untuk Pemula Saat Menjalankan Tata Cara Sholat Idul Adha Sebagai Makmum
Bagi yang baru pertama kali atau masih belajar, wajar jika ada keraguan. Berikut beberapa solusi untuk masalah yang mungkin timbul saat menjalankan tata cara sholat idul adha sebagai makmum:
1. Lupa Jumlah Takbir Tambahan:
Jangan pusing menghitung! Fokus saja mengikuti setiap kali Imam bertakbir dan mengangkat tangan (di luar takbiratul ihram, ruku', sujud, dan berdiri). Kalau Imam takbir tambahan, kita ikut. Kalau Imam diam, kita baca zikir apa saja yang kita ingat, atau diam saja. Sholatnya tetap sah karena kita mengikuti Imam.
2. Belum Hafal Bacaan Doa Iftitah atau Zikir di Antara Takbir:
Tidak masalah sama sekali. Keabsahan sholat tidak bergantung pada hafalnya bacaan-bacaan sunnah ini. Fokus pada gerakan wajib dan bacaan Al-Fatihah saat sendiri (untuk sholat wajib) dan bacaan wajib lainnya. Untuk sholat Idul Adha sebagai makmum, cukup ikuti Imam dan diam saat beliau membaca Al-Fatihah dan surat.
3. Datang Terlambat:
Jika datang saat Imam sudah memulai sholat, segera bergabung di shaf yang kosong. Lakukan takbiratul Ihram, lalu ikuti gerakan Imam pada posisi saat itu. Nanti setelah Imam salam, kita berdiri untuk menyempurnakan rakaat yang tertinggal. Bagaimana cara menyempurnakannya bisa dipelajari lebih lanjut, tapi intinya adalah mengejar rakaat dan takbir tambahan yang terlewat. Namun, bagi pemula, fokus saja mengikuti Imam sampai selesai, insya Allah tetap mendapatkan pahala jamaah.
4. Bingung dengan Gerakan:
Amati jamaah di sekitar Anda. Mayoritas orang akan mengikuti gerakan Imam. Ikuti saja mereka. Dengan sering sholat berjamaah, insya Allah gerakan akan terbiasa dan lebih mantap.
Penting diingat, Allah melihat niat dan usaha kita. Berusahalah sebaik mungkin mengikuti Imam, insya Allah sholat kita sah dan diterima. Memahami tata cara sholat idul adha sebagai makmum adalah langkah awal yang baik.
Poin-Poin Penting Tata Cara Sholat Idul Adha Sebagai Makmum
Mari kita rangkum poin-poin penting agar mudah diingat:
- Niat sholat Idul Adha di dalam hati, mengikuti Imam.
- Ikuti Takbiratul Ihram Imam.
- Rakaat Pertama: Ikuti 7 kali takbir tambahan Imam setelah Doa Iftitah (baca zikir di antaranya).
- Diam mendengarkan saat Imam membaca Al-Fatihah dan surat.
- Ikuti gerakan Ruku', I'tidal, Sujud (dua kali), Duduk di Antara Dua Sujud Imam.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua.
- Rakaat Kedua: Ikuti 5 kali takbir tambahan Imam (baca zikir di antaranya).
- Diam mendengarkan saat Imam membaca Al-Fatihah dan surat.
- Ikuti gerakan Ruku', I'tidal, Sujud (dua kali), Duduk di Antara Dua Sujud Imam.
- Ikuti duduk Tasyahud Akhir Imam dan baca Tasyahud serta shalawat.
- Ikuti Salam Imam.
- Dengarkan khutbah setelah sholat.
Mengapa Latihan Itu Penting?
Saudaraku, seperti belajar apa pun, mempraktikkan tata cara sholat idul adha sebagai makmum akan semakin memantapkan kita. Jangan malu bertanya kepada yang lebih tahu. Yang terpenting adalah keberanian untuk mencoba dan niat yang tulus karena Allah SWT.
Bayangkan indahnya ribuan, bahkan jutaan umat Islam berkumpul, bergerak dalam satu komando mengikuti Imam yang sama, menghadap Kiblat yang sama, memuji Allah SWT bersama-sama. Itulah kekuatan sholat berjamaah di Hari Raya Idul Adha. Pengalaman ini insya Allah akan meninggalkan kesan mendalam dan meningkatkan keimanan kita.
Baca Juga: Sholat Idul Adha Apakah Sama dengan Sholat Idul Fitri
Penutup: Sambut Idul Adha dengan Semangat Beribadah
Saudaraku seiman, Idul Adha bukan hanya tentang qurban dan kumpul keluarga, tapi juga tentang pengagungan kepada Allah SWT melalui sholat Idul Adha berjamaah. Dengan memahami dan mempraktikkan tata cara sholat idul adha sebagai makmum, kita sudah melakukan satu langkah besar untuk menyempurnakan ibadah di hari yang mulia ini.
Semoga Allah SWT menerima sholat Idul Adha kita, menerima amal ibadah kita, dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang senantiasa bertaqwa. Jangan lupa sebarkan kebaikan dan pengetahuan ini kepada keluarga dan teman-teman agar semakin banyak yang tercerahkan tentang tata cara sholat idul adha sebagai makmum.
Selamat Hari Raya Idul Adha! Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kalian.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.