Niat sholat Idul Adha dan tata cara sholatnya-Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Saudaraku yang Budiman, hari raya Idul Adha adalah momen yang penuh berkah dan kebahagiaan bagi seluruh umat Islam di penjuru dunia. Ia dikenal sebagai Hari Raya Kurban, hari di mana kita mengenang kembali keteguhan iman Nabi Ibrahim Alaihissalam dan keikhlasan putranya, Nabi Ismail Alaihissalam, dalam menjalankan perintah Allah. Momen ini bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban, tetapi juga tentang bagaimana kita mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui amalan-amalan saleh, salah satunya adalah menunaikan Sholat Idul Adha secara berjamaah. Nah, seringkali muncul pertanyaan, bagaimana sebenarnya niat sholat Idul Adha dan tata cara sholatnya yang benar dan mudah dipahami? Jangan khawatir, Insya Allah artikel ini akan memandu kita langkah demi langkah dengan bahasa yang ringan dan bersahabat, agar siapa pun, termasuk yang baru belajar, bisa merasa nyaman dan yakin dalam melaksanakannya. Memahami niat sholat Idul Adha dan tata cara sholatnya adalah kunci utama agar ibadah kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mari kita telusuri bersama keutamaannya dan bagaimana melaksanakannya, insya Allah.
Mengapa Sholat Idul Adha Begitu Istimewa? (Solusi untuk Keraguan)
Sholat Idul Adha adalah salah satu syiar Islam yang agung. Ia termasuk sholat sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, meskipun tidak wajib seperti sholat lima waktu. Melaksanakannya secara berjamaah di lapangan atau masjid melahirkan rasa persatuan dan kebersamaan umat Islam.
Bayangkan saja, ribuan, bahkan jutaan umat Islam di seluruh dunia, pada waktu yang bersamaan, menghadap kiblat yang sama, mengagungkan nama Allah dengan takbir. Sungguh pemandangan dan pengalaman spiritual yang luar biasa, bukan? Sholat ini juga menjadi pembuka rangkaian ibadah Idul Adha lainnya, termasuk penyembelihan hewan kurban. Jadi, jangan lewatkan kesempatan emas ini, Saudaraku. Ini adalah solusi untuk menambah catatan amal kebaikan kita di hari yang mulia.
Baca Juga: Tata Cara Khutbah Sholat Idul Adha
Persiapan Sebelum Menuju Lokasi Sholat (Poin Penting Praktis)
Sebelum kita membahas detail tata cara sholat Idul Adha, ada beberapa persiapan sunnah yang sangat dianjurkan untuk kita lakukan. Ini bagian penting yang seringkali luput dari perhatian, padahal bisa menambah kesempurnaan ibadah kita:
- Mandi (Ghusl): Disunnahkan mandi sebelum berangkat sholat Idul Adha, sebagaimana mandi sebelum sholat Jumat. Ini untuk membersihkan diri dan meraih kesegaran jasmani.
- Mengenakan Pakaian Terbaik: Gunakan pakaian yang paling baik, bersih, dan rapi yang kita miliki. Ini sebagai bentuk penghormatan kita kepada Allah dan Hari Raya-Nya. Bagi laki-laki, disunnahkan mengenakan wewangian (parfum).
- Makan Sebelum Berangkat: Berbeda dengan Idul Fitri yang disunnahkan makan sebelum berangkat, pada Idul Adha disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu di pagi hari, melainkan menunggu hingga selesai sholat dan menyantap daging kurban (jika ada). Ini meneladani sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
- Bertakbir dalam Perjalanan: Sejak malam hari raya hingga imam naik mimbar untuk khutbah, disunnahkan untuk memperbanyak takbir (Takbir Muthlaq). Saat berangkat menuju lokasi sholat, sunnahnya terus bertakbir (Takbir Muqayyad, yaitu takbir yang terikat dengan waktu, dimulai setelah sholat Subuh hari Arafah hingga hari Tasyriq). Gema takbir ini menciptakan suasana syahdu dan meriah menyambut hari raya.
- Berangkat Lebih Awal: Usahakan datang lebih awal ke lokasi sholat agar mendapatkan shaf (barisan) terdepan dan bisa memperbanyak dzikir serta takbir.
- Berangkat dan Pulang Melalui Jalan Berbeda: Ini juga sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, agar kita bisa bersilaturahim dan menebar salam di lebih banyak tempat.
Dengan melakukan persiapan ini, Insya Allah hati dan raga kita akan lebih siap dan khusyuk dalam menunaikan sholat Idul Adha.
Lihat Juga: Sholat Idul Adha Wajib atau Sunnah
Memahami Pentingnya Niat Sholat Idul Adha (Solusi untuk Keraguan Niat)
Nah, sekarang kita masuk ke bagian inti yang pertama: niat sholat Idul Adha. Seringkali orang merasa bingung atau khawatir, "Apakah niat saya sudah benar? Harus diucapkan atau cukup di hati?"
Saudaraku, dalam Islam, niat itu tempatnya di dalam hati. Ia adalah kehendak kuat di dalam diri kita untuk melakukan suatu ibadah semata-mata karena Allah. Mengucapkannya secara lisan (talaffuzh) hukumnya sunnah, bukan wajib. Jadi, jangan jadikan ini beban ya. Yang penting adalah hati kita berniat.
Bagaimana niat di dalam hati? Cukup dengan menghadirkan dalam hati kesadaran bahwa kita akan melaksanakan sholat sunnah Idul Adha karena Allah Ta'ala.
Jika ingin melafazkannya secara sunnah, ada beberapa versi yang umum digunakan. Ini contohnya, bisa dipilih salah satu atau disesuaikan dengan kenyamanan:
Untuk Imam:
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatan li 'idil Adha rak'ataini imaman lillahi ta'ala)
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."
Untuk Makmum:
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatan li 'idil Adha rak'ataini makmuman lillahi ta'ala)
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Untuk Sendirian (jika terpaksa tidak bisa berjamaah):
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatan li 'idil Adha rak'ataini lillahi ta'ala)
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Jadi, solusinya adalah fokus pada kehadiran niat di hati. Lafaz niat di atas adalah membantu kita memantapkan niat di hati. Pilih mana yang paling membuat Saudaraku merasa yakin dan khusyuk. Jangan biarkan keraguan tentang lafaz niat menghalangi kita dari beribadah, ya. Keikhlasan hati itulah yang terpenting.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha Rakaat Pertama dan Kedua
Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Idul Adha Langkah demi Langkah (Solusi untuk Kebingungan Gerakan)
Sekarang, mari kita masuk ke bagian yang sering ditanyakan: tata cara sholat Idul Adha. Sholat ini terdiri dari dua rakaat, mirip dengan sholat sunnah dua rakaat lainnya, namun ada tambahan yang menjadi ciri khasnya, yaitu takbir-takbir tambahan (zawa'id). Jangan khawatir, kita akan pecah langkahnya agar mudah diikuti.
Raka'at Pertama:
- Berdiri dan Berniat: Setelah imam berdiri menghadap kiblat, luruskan dan rapatkan shaf. Hadirkan niat sholat Idul Adha di dalam hati seperti yang sudah kita bahas tadi.
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan setinggi telinga (bagi laki-laki) atau setinggi bahu (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Setelah takbiratul ihram ini, haram melakukan gerakan atau perkataan di luar sholat hingga salam. Tangan disedekapkan di dada.
- Membaca Doa Iftitah: Setelah Takbiratul Ihram, disunnahkan membaca doa iftitah (doa pembuka sholat).
- Takbir Tambahan (Zawa'id): Nah, ini ciri khasnya. Setelah doa iftitah, sebelum membaca Al-Fatihah, imam akan melakukan takbir tambahan sebanyak tujuh (7) kali. Setiap kali takbir, disunnahkan mengangkat tangan seperti saat takbiratul ihram.
- Membaca Dzikir di Antara Takbir: Disunnahkan membaca dzikir di antara setiap takbir tambahan tersebut. Dzikir yang umum dibaca adalah:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
(Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar)
Atau bisa juga dzikir lainnya yang baik. Jika lupa membaca dzikir ini, sholatnya tetap sah. Fokus utama adalah takbir tambahannya.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar." - Ta'awudz dan Basmalah: Setelah selesai 7 kali takbir tambahan dan dzikir di antaranya, membaca Ta'awudz (أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ) dan Basmalah (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ).
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah dengan sempurna.
- Membaca Surat Tambahan: Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat dari Al-Qur'an. Pada raka'at pertama sholat Idul Adha, disunnahkan membaca Surat Al-A'la atau Surat Qaf. Namun, membaca surat lainnya juga sah.
- Ruku': Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil membungkukkan badan, punggung lurus, tangan memegang lutut. Membaca doa ruku' (misal: Subhana Rabbiyal Adzim 3 kali).
- I'tidal: Mengangkat badan kembali tegak sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah" (bagi imam dan orang sholat sendirian) atau "Rabbana wa lakal hamdu" (bagi makmum). Mengangkat tangan seperti saat takbiratul ihram disunnahkan.
- Sujud: Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil turun untuk sujud dengan meletakkan dahi, hidung, telapak tangan, lutut, dan ujung kaki di lantai. Membaca doa sujud (misal: Subhana Rabbiyal A'la 3 kali).
- Duduk di Antara Dua Sujud: Mengangkat kepala dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar", lalu duduk dengan tumit kiri diduduki dan kaki kanan ditegakkan (duduk iftirasy). Membaca doa duduk di antara dua sujud (misal: Rabbighfirli warhamni...).
- Sujud Kedua: Mengucapkan "Allahu Akbar" dan kembali sujud seperti sujud pertama. Membaca doa sujud.
- Berdiri untuk Raka'at Kedua: Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil bangkit berdiri untuk melanjutkan raka'at kedua.
Raka'at Kedua:
- Berdiri: Kembali berdiri tegak.
- Takbir Tambahan (Zawa'id): Ini ciri khas kedua. Setelah berdiri, sebelum membaca Al-Fatihah, imam akan melakukan takbir tambahan sebanyak lima (5) kali. Setiap kali takbir, disunnahkan mengangkat tangan.
- Membaca Dzikir di Antara Takbir: Sama seperti raka'at pertama, disunnahkan membaca dzikir (Subhanallah walhamdulillah...) di antara setiap takbir tambahan. Jika lupa, sholat tetap sah. Memahami seluk-beluk tata cara sholat Idul Adha ini memang butuh perhatian pada detail takbir tambahannya, namun jangan sampai memberatkan. Fokus pada jumlah takbirnya.
- Ta'awudz dan Basmalah: Setelah selesai 5 kali takbir tambahan dan dzikir di antaranya, membaca Ta'awudz dan Basmalah.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah dengan sempurna.
- Membaca Surat Tambahan: Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat dari Al-Qur'an. Pada raka'at kedua, disunnahkan membaca Surat Al-Ghasyiyah atau Surat Al-Qamar. Membaca surat lainnya juga sah.
- Ruku', I'tidal, Sujud (Seperti Raka'at Pertama): Melakukan gerakan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua persis seperti pada raka'at pertama.
- Duduk Tasyahhud Akhir: Setelah sujud kedua pada raka'at kedua, duduk untuk tasyahhud akhir. Cara duduknya bisa duduk tawarruk (kaki kiri dikeluarkan ke samping kanan, pantat di lantai) atau iftirasy (jika tawarruk sulit).
- Membaca Bacaan Tasyahhud Akhir: Membaca seluruh bacaan tasyahhud akhir, mulai dari At-Tahiyyatul Mubarakatus Shalawatut Thayyibatulillah... hingga shalawat atas Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
- Salam: Mengakhiri sholat dengan mengucapkan salam dua kali. Pertama menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh", lalu menoleh ke kiri sambil mengucapkan bacaan yang sama.
Alhamdulillah, itulah tata cara sholat Idul Adha dua rakaat. Terlihat banyak langkahnya karena detail takbir tambahan, tapi percayalah, jika dipraktikkan langsung, ia akan terasa mudah dan mengalir.
Baca Juga: Sholat Idul Adha Apakah Sama dengan Sholat Idul Fitri
Setelah Sholat: Pentingnya Mendengarkan Khutbah (Poin Krusial)
Salah satu hal yang membedakan sholat Idul Adha (dan Idul Fitri) dengan sholat sunnah lainnya adalah adanya khutbah setelah sholat. Mendengarkan khutbah ini hukumnya sunnah muakkad, sangat dianjurkan, bahkan sebagian ulama mewajibkan untuk mendengarkannya.
Khutbah Idul Adha biasanya berisi tausiyah, nasehat, dan ajakan untuk meningkatkan ketakwaan, mengambil hikmah dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, serta penjelasan mengenai hukum dan keutamaan ibadah kurban. Duduk tenang dan mendengarkan khutbah adalah bagian penyempurna ibadah sholat Id kita.
Menjawab Pertanyaan Pemula: Bagaimana Jika...? (Solusi Berbagai Kondisi)
Bagi Saudaraku yang baru belajar, mungkin ada beberapa kekhawatiran atau pertanyaan:
Bagaimana jika saya lupa jumlah takbir tambahannya? Jangan khawatir, jumlah takbir tambahan itu hukumnya sunnah. Jika lupa atau terlewat satu atau dua takbir, sholatnya tetap sah, tidak batal. Fokuslah untuk mengikuti imam semaksimal mungkin.
Bagaimana jika saya tidak hafal dzikir di antara takbir? Dzikir tersebut hukumnya sunnah. Jika tidak hafal, cukup diam sejenak atau membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir singkat lainnya juga dibolehkan. Yang wajib adalah takbir tambahannya itu sendiri.
Bolehkah sholat Idul Adha sendirian di rumah? Ya, sholat Idul Adha sah dikerjakan sendirian (munfarid) jika memang ada udzur syar'i yang menghalangi berjamaah, seperti sakit parah atau kondisi darurat lainnya. Namun, berjamaah sangat dianjurkan dan lebih utama. Tata caranya sama, hanya niatnya disesuaikan.
Apakah harus membaca surat-surat yang disunnahkan (Al-A'la, Al-Ghasyiyah, dst.)? Tidak wajib. Membaca surat apa saja setelah Al-Fatihah hukumnya sah. Namun, membaca surat-surat yang dicontohkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tentu lebih utama.
Saya masih ragu dan grogi karena baru pertama kali sholat Id? Ini wajar, Saudaraku. Ingatlah bahwa Allah Maha Penyayang dan Maha Pengampun. Niat tulus di hati itu yang paling penting. Fokuslah mengikuti gerakan imam, bacaan yang tidak hafal bisa dibaca dalam hati atau sambil melihat catatan kecil (jika memungkinkan tanpa mengganggu kekhusyukan). Lama-lama pasti akan terbiasa.
Solusinya adalah: lakukan semampu kita, fokus pada niat tulus karena Allah, dan jangan tinggalkan sholatnya hanya karena merasa belum sempurna. Kesempurnaan itu datang bersama waktu dan latihan.
Baca Juga: Sholat idul adha 2025 jatuh pada tanggal
Tips untuk Pemula agar Nyaman Melaksanakan Sholat Idul Adha
- Pelajari Niatnya: Pastikan Saudaraku memahami makna niat di hati. Lafaz niat bisa dipelajari perlahan.
- Hafalkan Takbir Tambahan: Fokus mengingat jumlah takbir tambahan di raka'at pertama (7 kali) dan kedua (5 kali).
- Dengarkan Imam: Saat sholat berjamaah, kunci utamanya adalah mengikuti gerakan imam. Perhatikan imam saat takbir tambahan.
- Bawa Alas Sholat (Jika di Lapangan): Agar lebih nyaman saat sujud.
- Ajak Keluarga atau Teman: Beribadah bersama orang terdekat bisa menambah semangat dan rasa percaya diri. Jika ada yang lebih berpengalaman, jangan sungkan bertanya.
- Jangan Takut Salah: Setiap orang pernah menjadi pemula. Proses belajar itu indah. Allah menghargai usaha kita.
Penutup: Semoga Allah Menerima Ibadah Kita
Saudaraku sekalian yang dirahmati Allah, menunaikan sholat Idul Adha adalah salah satu nikmat besar yang patut kita syukuri. Di dalamnya terkandung pahala yang melimpah, hikmah yang dalam, dan penguatan tali persaudaraan sesama muslim.
Dengan memahami niat sholat Idul Adha dan tata cara sholatnya secara benar dan mudah, Insya Allah kita semua bisa melaksanakannya dengan penuh keyakinan dan kekhusyukan. Jangan jadikan kerumitan takbir tambahan sebagai penghalang, anggaplah itu sebagai kekhasan dan keindahan sholat Id.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan kemudahan kepada kita dalam beribadah, menerima amal sholeh kita, dan menjadikan setiap langkah kita menuju ketaatan sebagai sebab turunnya rahmat dan keberkahan-Nya. Selamat Hari Raya Idul Adha! Semoga Allah memberkahi kita semua. Aamiin ya Rabbal Alamin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikianlah penjelasan mengenai niat sholat Idul Adha dan tata cara sholatnya. Semoga bermanfaat bagi Saudaraku semua, khususnya yang baru memulai perjalanan spiritual ini. Jangan ragu untuk terus belajar dan bertanya ya!